SuaraJogja.id - Aktris Prilly Latuconsina kembali mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (10/11/2022). Dalam pertemuan keduanya dengan mahasiswa itu, Prilly mengakui suasana sudah lebih cair dibanding pertemuan sebelumnya.
"Kali ini mahasiswa lebih aktif ya. Mungkin kalau awal-awal masih diem malu bertanya, tapi sekarang mahasiswa lebih aktif," kata Prilly kepada awak media, Kamis.
Materi diskusi kali ini dinilai membuat para mahasiswa antusias untuk mengikuti jalannya perkuliahan. Termasuk untuk bertanya langsung kepada Prilly selaku dosen praktisi.
"Kita tadi membahasnya studi kasus. Jadi pertanyaan-pertanyaan mereka bukan sekadar pertanyaan tanya jawab saja tapi kita membahas satu kasus yang terjadi di industri kreatif, industri film, entertainment industri juga," ucapnya.
"Jadi kita membahas satu kasus, kita bahas kita diskusi. Jadi menurut aku kelas hari ini tuh lebih interaktif dan lebih banyak insight yang didapat," tambahnya.
Prilly menjelaskan bahwa materi yang disampaikan kali ini merupakan lanjutan dari kajian pada pertemuan sebelumnya. Secara khusus kelas hari ini banyak membahas tentang media dan krisis handling atau cara menghadapi krisis.
"Jadi ya hari ini pembahasannya lebih kompleks daripada pertemuan pertama. Kalau pertemuan pertama kan perkenalan materinya dulu, sekarang sudah lebih kompleks dan banyak studi kasus juga yang kita bahas," ungkapnya.
Diketahui, Prilly mengikuti program Praktisi Mengajar yang merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini membuka kesempatan bagi praktisi handal di berbagai bidang untuk mengajar di kelas dan membagikan keterampilan serta pengalaman riil dari dunia industri.
Program Praktisi Mengajar diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2022. Hal itu bertujuan untuk mengatasi problem kesenjangan antara keahlian lulusan dan kebutuhan dunia kerja.
Baca Juga: Publik Bisa Kembaran! Setelan Ungu Unyu Prilly Latuconsina Harganya Merakyat!
Dalam program praktisi mengajar itu si praktisi sendiri yang mengajukan diri atau mendaftar program tersebut. Nanti yang bersangkutan akan memilih untuk mengajar mata kuliah tertentu sesuai bidangnya di sebuah perguruan tinggi.
Kemudian oleh sistem akan dipertemukan oleh universitas yang sesuai dari pengajuan parktisi tersebut. Program tersebut yang membawa Prilly ke UGM untuk menyumbangkan ilmunya selama ini.
Sebelumnya, Prilly Latuconsina sendiri telah menjadi dosen praktisi di Departemen Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan hadir secara luring, Kamis (29/9/2022). Perempuan kelahiran 1996 tersebut saat itu membawakan materi tentang kajian selebritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna