Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Wahyu Turi Krisanti
Minggu, 13 November 2022 | 13:12 WIB
Situasi proses belajar mengajar SD Negeri 3 Bantul di area parkir sekolah, Sabtu (12/11/2022) - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

SuaraJogja.id - Puluhan siswa di SD Negeri 3 Bantul terpaksa mengikuti kegiatan pembelajaran di area parkir sekolah lantaran atap bangunan 2 kelas di sekolah tersebut mengalami kerusakan. Hal tersebut dilakukan demi keamanan siswa siswi.

"Kondisi kelas tidak kelihatan rusak dan kelihatan utuh dari luar, tapi di atap rusak," terang Kepala Sekolah SDN 3 Bantul, Sumaryatun saat ditemui, Sabtu (12/11/2022).

Sumaryatun mengatakan, kerusakan atap bangunan tersebut telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. pihaknya pun telah mengajukan permohonan perbaikan ke dinas terkait, tetapi hingga saat ini belum dilakukan renovasi total.

Situasi proses belajar mengajar SD Negeri 3 Bantul di area parkir sekolah, Sabtu (12/11/2022) - (SuaraJogja.id/Wahyu Turi)

"Tahun 2019 dapat laporan dari kepala sekolah lama dan diajukan ke dinas. Kemudian di musim seperti ini kami mikir dan tidak nyaman dengan kondisi ini terus lapor lagi ke dinas. Dari dinas menginstruksikan pengosongan kelas," jelasnya.

Baca Juga: Heboh Siswi Kirim Surat Gara-gara Sekolah Rusak, Ganjar Pranowo Langsung Cek SDN 03 Sugihan Semarang, Ini Temuannya

Atas instruksi tersebut, pihaknya pun memindahkan proses belajar mengajar di area parkir sekolah sejak awal November 2022 karena tidak ada ruangan kosong lain yang dapat digunakan. Adapun ruangan yang mengalami kerusakan atap berada di kelas 1 A dan 1 B, sementara proses belajar mengajar di area parkir dilakukan secara bergilir dengan siswa kelas lain.

Ia pun telah melakukan rapat dengan orang tua siswa untuk memaklumi kondisi tersebut. Sementara proses belajar dilakukan di area parkir hingga kapan, pihaknya belum mengetahui secara pasti, sebab ia masih menunggu perbaikan dari Disdikpora.

"Belajar di parkiran bergantian dengan kelas lain, karena kami juga mengajarkan siswa lain untuk berempati dengan temannya atau adik kelasnya. Alternatif ketiga di mushola dan perpustakaan apabila kondisi di parkiran tidak memungkinkan karena kena hujan," ujarnya.

Ia menyebutkan sejak berdirinya bangunan tersebut yakni pada tahun 1997 belum ada perbaikan secara total. Sehingga dapat dipastikan kondisi atap bangunan yang memprihatinkan disebabkan termakan usia.

Sebelumnya pihak sekolah telah melakukan perbaikan dari kerusakan ringan. Namun karena renovasi ini membutuhkan biaya yang besar maka sangat diperlukan campur tangan dari dinas terkait.

Baca Juga: DPRD Desak Peran Aktif Disdik DKI Awasi Bangunan Sekolah

"Sudah dirapatkan, mereka (Disdikpora) sanggup melakukan perbaikan, tapi belum tahu ditangani kapan. Beberapa pihak sudah kesini untuk melihat kondisinya, harapan kami segera tertangani," tandasnya.

Load More