Tak heran, ketika Gofar Hilman "mengenalkan" [almarhum] Didi Kempot pada para pendengarnya, respons yang didapat adalah animo yang sangat kuat dari anak-anak muda. Di kemunculan keduanya ini, Didi Kempot, menurut Irfan, sudah lebih luwes menggunakan irama musik dangdut, tidak hanya campursari dan keroncong, tapi juga memasukkan unsur koplo.
Terciptalah titik pencapaian baru dari dangdut koplo, sampai-sampai pada pertengahan 2020 Didi Kempot diberi gelar "The Godfather of Broken Heart", dan para penikmat karyanya dijuluki Sobat Ambyar. Itu tak lain karena lirik lagu-lagunya memang menggambarkan kondisi hati yang remuk, hancur, nelangsa, ngenes, ambyar-lah pokoknya.
Raga bergoyang walau hati mengerang: dangdut koplo
Kendati liriknya menyedihkan, tetapi, semua orang pun tahu, lagu-lagu dangdut, terlebih dangdut koplo, asyik buat joget. Ternyata, Irfan menjelaskan, musik yang bikin bergoyang ini sebetulnya punya pengaruh pada tubuh manusia secara psikologis.
Baca Juga: Kehilangan iPhone 13 Pro Max, Farel Prayoga: iPhone Enak, Gampang Kalau Dicari
"Sangat berbeda ketika kita mendengarkan lirik yang ngenes dengan iringan yang juga syahdu mendayu-dayu, dengan yang ada groove dari kendangnya. Ini berhasil, meluapkan kesedihan atau kenelangsaannya itu dengan bergoyang. Itu adalah hiburan dari kesedihan-kesedihan orang yang mendengarkannya. Kombinasi ini berhasil dan terus digunakan," ungkap Irfan.
Bukan cuma sang pakar, penikmat musik koplo pun mengamininya. Hibatullah Rashif (26), salah satu penggemar musik koplo, mengaku bahwa musik koplo adalah obat penenang baginya kala dirundung rasa gundah gulana. Ketika sakit hati, ia tak mau terus tenggelam meratapi nasib, lantas dangdut koplo adalah jalan keluar.
"Kayaknya dangdut koplo ini jadi medium untuk bersenang-senang aja, jadi tidak merasa sedih-sedih banget. Apalagi kalau datang ke konser, dengan ribuan orang yang menyukai lagunya kan bisa sing along, bisa lebih teriak, jadi lebih bisa meluapkan perasaan. Di situ sih enaknya, lebih plong aja kalau lagi dengerin dangdut koplo," ujar karyawan swasta yang hobi menulis tentang musik dan menjelajahi konser ini.
Sementara itu, pendapat yang tak jauh berbeda juga datang dari sudut pandang pelakunya langsung, Aftershine, band koplo asal Sleman yang digawangi Hasan sebagai vokalis, Hedo dan Andika sebagai gitaris, Agus pemain bass, Zulian pemain keyboard, dan Yuriko penabuh kendang ketipung. Berangkat sebagai band beraliran pop pada 2017, Hasan dkk mulai berkarya lewat dangdut koplo lantaran Hasan memang suka mendengarkan dangdut, dan tak disangka, musik mereka pun lebih diterima masyarakat. Lewat lirik perih diiringi musik yang asyik, mereka menyelipkan pesan pada setiap lagunya.
"Orang yang lagi hancur, patah, itu mereka tidak mau harus melulu mendengar tentang kesedihan. Lagu kita itu dimulai dengan pop, untuk dirasakan dulu, dimengerti dulu artinya itu seperti apa, masuk ke reff, kita baru ke koplonya. Jadi kalau reff itu kita mengajak semua orang untuk teriak keras di situ. Untuk liriknya, kita lebih gimana caranya ngena ke hati teman-teman semuanya," tutur Hasan.
Baca Juga: Ramai Berita Kemarin, Hoaks Kabar Farel Prayoga Meninggal sampai Kekerasan di Papua Tengah
Merespons masifnya gelombang koplo saat ini, Zulian dan Andika mengaku tak mempermasalahkan jika orang-orang yang dulu meremehkan dangdut koplo sekarang ikut merayakan kejayaannya.
"Kalau dangdut koplo dianggap remeh, kita santai aja sih. Yang penting kita tetap berkarya, membuat teman-teman semua suka dan menghibur teman-teman semua," ungkap Zulian.
"Kenapa musik dangdut koplo dulu diremehkan? Mungkin karena warna musiknya dulu dan sekarang itu berbeda. Kalau sekarang mungkin lebih modern, jadi dangdutnya enggak yang dangdut-dangdut gitu terus. Kita selalu pakai aransemen baru yang mungkin bisa diterimalah sama masyarakat luas, jadi enggak monoton. Kita tambah musik misal pakai saxophone, mungkin popnya lebih kita kentelin juga," imbuh Andika.
Di sisi lain, Rashif si penikmat dangdut koplo "senior" mengaku senang sekarang punya lebih banyak teman joget di konser dangdut koplo. Belakangan ini pun di festival-festival musik, Rashif menyaksikan banyak anak muda di Jakarta ikut sing along lagu dangdut koplo meski liriknya berbahasa Jawa. Rashif sendiri tak pernah malu sejak awal dirinya menyadari bahwa frekuensinya bergandengan dengan getaran dangdut koplo.
"Kalau emang suka, ya suka aja. Mungkin ada yang guilty pleasure. Enggak dengerin dangdut, tapi di rumah dengerin dangdut koplo itu kan sama aja suka kan sebenernya. Kalau dibilang musik kampung enggak setuju sih, dan malu pun enggak pernah juga," katanya.
Harapan untuk dangdut koplo
Berita Terkait
-
Kehilangan iPhone 13 Pro Max, Farel Prayoga: iPhone Enak, Gampang Kalau Dicari
-
Ramai Berita Kemarin, Hoaks Kabar Farel Prayoga Meninggal sampai Kekerasan di Papua Tengah
-
Kasihan... Begini Kondisi Farel Prayoga Setelah HP Satu-satunya Diambil Orang
-
Farel Prayoga Dikabarkan Meninggal, Sisca Kohl dan Jess No Limit Resmi Menikah
-
Profil dan Perjalanan Karier Farel Prayoga yang Diterpa Isu Meninggal Dunia
Tag
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
- Cari Mobil Bekas Matic di Bawah Rp50 Juta? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu
Pilihan
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
-
6 Pilihan Sepatu Lari Hitam-Putih: Sehat Bergaya, Terbaik untuk Pria dan Wanita
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
Terkini
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?
-
Gandeng Petani Lokal, Sila Artisan Tea Dorong Ekonomi Ratusan Keluarga
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar