SuaraJogja.id - Tampuk kepemimpinan di DKI Jakarta telah berganti dan dinahkodai sementara oleh Heru Budi Hartono. Beberapa kebijakan yang dibuat oleh Anies Rasyid Baswedan masih dijalankan untuk pembangunan Ibu Kota Indonesia itu,
Namun ada beberapa kebijakan peninggalan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta yang akhirnya tak dilanjutkan oleh Heru Budi Hartono sebagai Penjabat sementara. Bukan tanpa alasan, beberapa peninggalan tersebut dianggap terlalu menghabiskan banyak anggaran, berikut rangkumannya.
1. Hentikan TGUPP
Selama Anies Rasyid Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta, dirinya dibantu oleh Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Jakarta. Ada sekitar 70 member yang tergabung dalam kelompok tersebut.
Namun begitu, banyak yang mengkritik hingga menghujat kehadiran TGUPP yang dinilai malah menghabiskan anggaran. Dimana pada tahun 2018 lalu anggaran TGUPP menghabiskan Rp29 miliar. Pada 2019-2021 ada pengurangan anggaran dengan total Rp18,9 miliar.
Tak hanya itu, pada 2022, saat Anies Baswedan menjabat 10 bulan masa terakhir kepemimpinannya, anggaran untuk TGUPP bernilai Rp12,5 miliar.
Heru Budi Hartono sendiri tak berniat melanjutkan TGUPP dan lebih memaksimalkan performa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI.
Di sisi lain, Heru bakal mengoptimalisasi fungsi dari Pembantu Pemerintahan, Pekerja Spesialis dan Staf Spesialis.
2. Reboisasi pohon di Monas
Heru Budi Hartono memilih untuk menanam kembali atau reboisasi pohon-pohon yang ada di Monumen Nasional (Monas). Sebelumnya wilayah tesebut banyak ditanami pohon, namun masa kepemimpinan Anies Baswedan justru dilakukan pemangakasan.
3. Hilangkan anggaran pengadaan jalur sepeda
Sebelumnya Anies Baswedan telah menganggarkan pengadaan jalur sepeda yang ada di Jakarta dalam RAPBD DKI Jakarta 2023. Hal itu bertujuan untuk memberikan akses sepeda yang aman bagi penggunanya.
Namun, Heru Budi Hartono tak sepemikiran, pasalnya pengadaan anggaran yang bernilai Rp38 miliar itu terlalu besar dan terkesan membuang anggaran.
Kendati begitu, Heru tak membuat solusi lain termasuk belum adanya kepastian bagaimana memberikan layanan pesepeda yang ramah dan aman di Ibu Kota.
4. Sumur resapan
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna