SuaraJogja.id - Sejumlah harga bahan pokok di DIY mulai mengalami kenaikan sebagai imbas naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu. Kenaikan harga komoditas terjadi antara lain, cabai rawit merah, bawang merah dan putih, telur ayam ras, minyak goreng, terong dan pir.
Kenaikan juga terjadi pada biaya pendidikan seiring momentum tahun ajaran baru. Kenaikan tersebut mengakibatkan terjadinya inflansi di DIY pada periode Oktober 2022 sebesar 0,11 persen.
"Ada kenaikan [harga bahan pangan] sedikit. Dari pasar-pasar yang kami kunjungi, harga jual di pasar-pasar naik," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Pasar Beringharjo, Kamis (17/11/2022).
Untuk mengantisipasi makin tingginya harga bahan pangan pokok, Pemda DIY, menurut Sultan akan memberikan subsidi. Kebijakan ini diberlakukan untuk memudahkan distribusi bahan pangan pokok ke DIY.
Baca Juga: Pebisnis Indonesia Anggap Inflasi dan Krisis Utang Jadi Dua Risiko Tertinggi Selama 2022
Subsidi diberikan sebesar Rp2.000 untuk distribusi pengiriman bahan pangan pokok. Kebijakan itu diharapkan mengurangi biaya transportasi dari distributor ke pedagang pasar.
"Biaya transportasi [pengiriman bahan pangan pokok] kami bantu," ujarnya.
Menurut Sultan, subsidi tersebut diharapkan paling menurunkan harga bahan pangan pokok. Apalagi transportasi tidak masuk dalam komponen harga bahan pangan.
Subsidi tersebut diharapkan juga membuat stok pangan hingga akhir tahun bisa tercukupi. Termasuk stok beras yang dibutuhkan masyarkat yang mencapai 667 ribu ton.
"Kalau beras, stok di jogja sudah diatas kebutuhan, kita ada 900 ribu ton," ujarnya.
Baca Juga: Strategi Oppo Hadapi Inflasi dan Resesi di Pangsa Pasar Ponsel Indonesia
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengungkapkan tiga pasar di DIY diharapkan jadi acuan harga bahan pangan pokok di DIY. Diantaranya Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo di Kota Yogyakarta.
"Harga-harga di pasar-pasar itu jadi acuan untuk pasar lainnya," ujar dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Puncak Arus Balik, 31 Ribu Orang Diberangkatkan dari Daop 6 Yogyakarta
-
Daop 6 Yogyakarta Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Gunakan Kereta pada Minggu H+6
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
-
IHSG Anjlok 8 Persen, Saham NETV Justru Terbang Tinggi Menuju ARA!
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
Terkini
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas
-
UGM Bentuk Tim Periksa Pelanggar Disiplin Kepegawaian Gubes Farmasi Terkait Kasus Kekerasan Seksual
-
Anomali Libur Lebaran: Kunjungan Wisata Gunungkidul dan Bantul Turun Drastis, TWC Justru Melesat
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup