Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Wahyu Turi Krisanti
Jum'at, 18 November 2022 | 08:01 WIB
Pawai SMKN 1 Pundong dalam rangka deklarasi sekolah aman mencegah bullying, Kamis (17/11/2022). [Suarajogja.id / Wahyu Turi Krisanti]

SuaraJogja.id - SMK Negeri 1 Pundong Bantul cegah perundungan antar warga sekolah melalui  penyelenggaraan deklarasi sekolah aman pencegahan perundungan. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa kelas X dan XI serta para guru pada Kamis (17/11/2021).

Kepala Sekolah SMKN 1 Pundong, Sutapa menyampaikan, deklarasi sekolah aman mencegah perundungan ini memiliki berbagai rangkaian kegiatan, diantaranya penandatanganan kesepakatan guru dan siswa mengantisipasi perundungan baik perundungan antar siswa dan guru dengan siswa, sera kegiatan pawai antar kelas.

"Tadi secara simbolis kami juga membakar unsur-unsur penyebab perundungan diantaranya rasa iri, dendam, temperamen, dan ringan tangan. Harapannya sifat-sifat yang ada korelasinya dengan perundungan dapat dihindari atau tidak ada di SMKN 1 Pundong," terang Sutapa, Kamis.

Ia menyebutkan, pelaksanaan deklarasi ini juga dengan mengangkat kebudayaan Jawa yang identik dengan identitas hidup rukun, penuh rasa hormat, dan saling menghargai satu sama lain. Adapun unsur-unsur identitas Jawa tersebut dilaksanakan melalui pawai antar kelas.

Baca Juga: 5 Fakta Dugaan Penghinaan Ibu Negara oleh akun @KoprofilJati, Bantul Trending Topik Hingga Anak Presiden Marah-marah

"Unsur-unsur tersebut menuntut warga SMKN 1 Pundong untuk hidup rukun berdampingan dan saling menghargai. Karakter Jawa itu kami laksanakan dengan karnaval, karena dengan karnaval terjadi kerukunan, kerjasama, gotong royong, saling menghormati. Harapannya dengan karnaval bisa mengikis terjadinya perundungan," katanya.

Pihaknya mengatakan, pawai ini diikuti siswa dari kelas X dan kelas XI beserta guru dan wali kelas dengan berpakaian adat Jawa, pakaian profesi, dan seragam praktek kejuruan. Dalam pelaksanaan pawai ini para siswa juga menampilkan berbagai karya hasil pembelajaran sesuai jurusan masing-masing.

"Kami juga menampilkan karya agar masyarakat biar tau alat-alat yang diciptakan siswa seperti detektor banjir, detektor tsunami, detektor tanah longsor, dan perangkap hama," pungkasnya.

Load More