SuaraJogja.id - Relokasi pedagang Pasar Godean yang dilakukan dalam waktu dekat, dikeluhkan oleh sejumlah pedagang setempat. Hal itu membuat pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman memberikan tanggapannya.
Sekretaris Disperindag Sleman, Tina Hastani mengatakan, persiapan menuju revitalisasi pasar Godean terus dilakukan. Salah satunya, menyiapkan lahan transit maupun lahan relokasi bagi pedagang.
Transit dilakukan karena lahan relokasi di Kalurahan Sidoluhur belum bisa ditempati, maka para pedagang sementara akan menempati relokasi transit terlebih dahulu di tiga tempat.
"Para pedagang rencana mulai dipindah pada pertengahan Desember. Pindahnya bertahap dengan sistem zonasi," ucapnya, Sabtu (19/11/2022).
Pemkab akan membuatkan tempat berjualan sementara bagi pedagang di area relokasi. Sehingga pedagang tinggal menempatinya.
Soal keluhan pedagang terkait dua kali pindahan, menurut Tina langkah itu adalah alternatif terbaik untuk menyikapi semuanya. Karena Februari-Maret 2023, Pasar Godean harus sudah bersih, sementara itu relokasi belum siap 100 persen.
"Maka ditempuh mekanisme transit, memang kemarin banyak pertanyaan kenapa harus transit kenapa tidak langsung saja. Kami sudah menjelaskan dan sudah kami sosialisasikan kepada pedagang, alhamdulillah sudah banyak yang memahami," terangnya, melalui pesan singkat.
Bukan hanya soal pindahan dua kali, pedagang juga mengeluhkan tempat transit yang hanya dibangun menggunakan bambu.
"Itu hanya dipakai sementara, direlokasi sesungguhnya nanti lebih bagus, namanya juga darurat. Tapi ini sudah seperti yang sering kami pakai kalau ada revitalisasi pasar," ujarnya.
Baca Juga: Konsep Pindah Berkali-kali Dianggap Berat, Pedagang Pasar Godean: Pindah Itu Sekali Saja
"Contohnya Pasar Potrojayan, [bangunan] relokasi juga seperti itu malah dipakai untuk satu tahun," jelasnya.
Sementara itu secara terpisah, Kepala UPT Pelayanan Pasar Wilayah 1, Robertus Esthi Raharja menjelaskan, pihaknya juga sudah menyosialisasikan rencana pembangunan pasar induk, rencana transit dan relokasi kepada pedagang ditanggal 7-11 November 2022.
Pedagang yang terundang sosialisasi ada sebanyak 853 pedagang dan akan dicakupi lagi bagi pedagang yang belum ikut sosialisasi.
"Mayoritas pedagang bersedia. Kalau ada dinamika pertanyaan, itu hal yang wajar," kata dia.
Ada alasan yang menyebabkan pedagang harus transit sebelum menempati lahan relokasi, imbuh Esthi. Yakni, karena pembangunan pasar yang didanai melalui APBN Kementerian PUPR senilai Rp106 miliar itu dipercepat berdasarkan Instruksi Presiden.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD
-
Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Sleman Tutup Usia
-
5 Armada Bus Jakarta-Jogja Murah Meriah untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
-
Waspada Macet Total! Malioboro Tak Ditutup untuk Full Pedestrian saat Tahun Baru