Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 19 November 2022 | 14:57 WIB
Suasana Pasar Godean, Sleman, Jumat (18/11/2022). [Kontributor Suarajogja.id/ Uli Febriarni]

SuaraJogja.id - Relokasi pedagang Pasar Godean yang dilakukan dalam waktu dekat, dikeluhkan oleh sejumlah pedagang setempat. Hal itu membuat pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman memberikan tanggapannya.

Sekretaris Disperindag Sleman, Tina Hastani mengatakan, persiapan menuju revitalisasi pasar Godean terus dilakukan. Salah satunya, menyiapkan lahan transit maupun lahan relokasi bagi pedagang.

Transit dilakukan karena lahan relokasi di Kalurahan Sidoluhur belum bisa ditempati, maka para pedagang sementara akan menempati relokasi transit terlebih dahulu di tiga tempat.

"Para pedagang rencana mulai dipindah pada pertengahan Desember. Pindahnya bertahap dengan sistem zonasi," ucapnya, Sabtu (19/11/2022).

Baca Juga: Konsep Pindah Berkali-kali Dianggap Berat, Pedagang Pasar Godean: Pindah Itu Sekali Saja

Pemkab akan membuatkan tempat berjualan sementara bagi pedagang di area relokasi. Sehingga pedagang tinggal menempatinya.

Soal keluhan pedagang terkait dua kali pindahan, menurut Tina langkah itu adalah alternatif terbaik untuk menyikapi semuanya. Karena Februari-Maret 2023, Pasar Godean harus sudah bersih, sementara itu relokasi belum siap 100 persen.

"Maka ditempuh mekanisme transit, memang kemarin banyak pertanyaan kenapa harus transit kenapa tidak langsung saja. Kami sudah menjelaskan dan sudah kami sosialisasikan kepada pedagang, alhamdulillah sudah banyak yang memahami," terangnya, melalui pesan singkat.

Bukan hanya soal pindahan dua kali, pedagang juga mengeluhkan tempat transit yang hanya dibangun menggunakan bambu.

"Itu hanya dipakai sementara, direlokasi sesungguhnya nanti lebih bagus, namanya juga darurat. Tapi ini sudah seperti yang sering kami pakai kalau ada revitalisasi pasar," ujarnya.

Baca Juga: Pasar Godean segera Direvitalisasi, Para Pedagang Keluhkan Keputusan Pemkab Sleman yang Dinilai Sepihak

"Contohnya Pasar Potrojayan, [bangunan] relokasi juga seperti itu malah dipakai untuk satu tahun," jelasnya.

Sementara itu secara terpisah, Kepala UPT Pelayanan Pasar Wilayah 1, Robertus Esthi Raharja menjelaskan, pihaknya juga sudah menyosialisasikan rencana pembangunan pasar induk, rencana transit dan relokasi kepada pedagang ditanggal 7-11 November 2022.

Pedagang yang terundang sosialisasi ada sebanyak 853 pedagang dan akan dicakupi lagi bagi pedagang yang belum ikut sosialisasi.

"Mayoritas pedagang bersedia. Kalau ada dinamika pertanyaan, itu hal yang wajar," kata dia.

Ada alasan yang menyebabkan pedagang harus transit sebelum menempati lahan relokasi, imbuh Esthi. Yakni, karena pembangunan pasar yang didanai melalui APBN Kementerian PUPR senilai Rp106 miliar itu dipercepat berdasarkan Instruksi Presiden.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More