SuaraJogja.id - Ancaman tanah longsor nampaknya belum berhenti di Gunungkidul. Kali ini terjadi di wilayah Kapanewon Saptosari. Setidaknya 8 rumah terisolir dan 3 rumah lainnya terancam tertimbun tanah usai talud SMP N 3 Saptosari longsor.
Kapolsek Saptosari AKP Kusnan Priyono menuturkan peristiwa tanah longsor ini terjadi Minggu (20/11/2022) siang sekira pukul 11.00 WIB. Hujan deras yang melanda kawasan Gunungkidul kembali memicu tanah longsor. Hujan ini mengakibatkan talud SMP N 3 Saptosari longsor.
"talud SMP N 3 Saptosari setinggi di Dusun Widoro Kalurahan Kanigoro yang longsor itu setinggi 10 meter dan panjang 20 meter. Longsoran tersebut menutupi jalan menuju ke belakang kompleks SMP tersebut,"kata dia Minggu malam.
Kusnan mengatakan longsoran tersebut mengisolasi 8 rumah dan Tiang listrik ambruk. Di samping longsor sepanjang 20 meter, talut sepanjang 20 meter lainnya juga mengalami keretakan. Sehingga jika terjadi hujan akan mengakibatkan longsor susulan. Dan mengancam mengancam 3 rumah warga yang berada tepat di bawah jalan talud.
Baca Juga: Baru Dibangun 4 Tahun Lalu, Plafon TK ABA di Saptosari Ambrol
Tanah Bergerak di Kapanewon Ngawen
Selain longsor, peristiwa tanah bergerak membuat heboh media sosial di Gunungkidul. Fenomena alam yang menunjukkan tanah bergerak hingga membuat terbelah ramai diunggah di berbagai akun media sosial.
Dalam video tersebut terlihat kondisi tanah terbelah berada di pekarangan dan panjang belahan diperkirakan hingga 100 meter lebih dengan kedalaman bervariasi.
Setelah dilakukan penelusuran ternyata fenomena alam tanah bergerak tersebut terjadi di wilayah Padukuhan Sambeng 3, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen. Fenomena tersebut baru diketahui warga pada Minggu (20/11/2022).
Lurah Sambirejo Paryati saat di konfirmasi Minggu malam mengatakan ia sendiri baru menerima video tersebut Minggu malam sekira pukul 19.30 WIB. Dan dia kemudian bergerak cepat mengumpulkan informasi ke warganya.
Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Lansia asal Saptosari Ditemukan Bersimbah Darah di JJLS
"Ternyata benar video tanah bergerak yang beredar tersebut terjadi di wilayah kami,"tutur Paryati Minggu malam.
Paryati mengatakan fenomena tanah bergerak tersebut terjadi di wilayah Padukuhan Sambeng 4. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena belum mendatangi lokasi.
Senin (21/11/2022) pagi, pihaknya baru akan mendatangi ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Setelah itu pihaknya akan mengambil langkah untuk mengantisipasi bencana susulan agar tidak ada korban.
"Maaf kami belum bisa memberi informasi lebih. Karena Senin pagi baru akan kami cek,"kata dia.
Dukuh Sambeng 3, Surana saat dihubungi juga memberikan keterangan yang sama. Tanah bergerak tersebut berada di pekarangan milik Sutoyo warga setempat. Tanah yang terbelah tersebut terjadi di pekarangan yang letaknya di dekat sungai.
“Itu lokasi (tanah terbelah) ada di pekarangan yang ada di dekat dengan kali mas. Senin pagi kami baru mau survey dengan Bu Lurah,"kata Surana.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
-
Daftar Identitas 12 Korban Tanah Longsor Penambangan Ilegal Di Solok Sumatra Barat
-
Badan Geologi Sebut Tambang Ilegal Tingkatkan Potensi Longsor Lebih Besar di Solok
-
Diguyur Hujan Deras, Longsor Tutup Ruas Jalan Trans Nabire Hingga 30 Meter
-
Pasca Longsor, Tol Bocimi Seksi II Cigombong-Cibadak Kembali Dilalui Kendaraan
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony