SuaraJogja.id - DPRD Bantul menganggap kecelakaan Jip wisata Parangtritis yang masuk jurang dan menewaskan seorang wisatawan merupakan tamparan keras bagi dunia pariwisata di wilayah mereka. DPRD menginginkan adanya evaluasi menyeluruh berkaitan dengan angkutan wisata tersebut.
Anggota Komisi C DPRD Bantul, Arni Tyas Palupi mengatakan DPRD Bantul turut prihatin atas kejadian tersebut. Karena bagaimanapun juga itu adalah nyawa seseorang yang seharusnya dijaga. Sehingga ia berharap agar bisa tertangani dengan baik.
"Kami prihatin atas musibah tersebut,"kata dia, Minggu (4/12/2022).
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, beberapa waktu yang lalu memang Komisi C pernah berdialog dengan Dinas Perhubungan (Dishub) terkait dengan kendaraan wisata seperti jeep wisata maupun kereta kelinci. Karena pada prinsipnya, kedua kendaraan itu bukan kendaraan wisata yang terstandarisasi.
Kendati demikian, DPRD Bantul memang tidak serta merta meminta kepada Pemkab Bantul untuk melarangnya karena berurusan dengan hajat hidup sebagian warga Bantul. Dan juga dalam rangka pengentasan ekonomi dari pasca pandemi covid kemarin.
"ini adalah urusan nasi dari sebagian besar sebagian kecil dari warga masyarakat di Kabupaten Bantul Jadi kami tidak bisa serta merta lalu melarang kegiatan tersebut,"kata dia.
Ia berharap agar pengelola kendaraan wisata juga bisa lebih aware terhadap keselamatan dari penumpangnya. Di mana karena penumpang tidak terlatih dengan medan-medan naik turun gunung layaknya pembalap maka harus dipikirkan rute yang aman.
Namun jika wisatawan menginginkan kendaraan tersebut, dia menyarankan agar jangan mengambil rute-rute yang terlalu lama ataupun mungkin bisa berdampak kehilangan nyawa ataupun mungkin luka-luka terhadap penumpangnya. Sehingga keamanan penumpangnya terjamin.
"Sekali lagi penumpang kan tidak terlatih dengan kondisi seperti itu. Harus dipikirkam kembali rutenya,"pintanya.
Baca Juga: Dinas Pariwisata Sleman Ingatkan Pengelola Jip Wisata Wajib Utamakan Keselamatan Wisatawan
Di samping itu, dia juga meminta agar para pemilik kendaraan wisata harus melengkapi dengan standar keselamatan. Diantaranya dengan mewajibkan penumpangnya dan pengemudi mengenakan helm. Sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan keparahan dari suatu kejadian itu bisa sedikit terminimalisir.
"Sekali lagi kendaraan jip ataupun kereta kelinci kan memang tidak peruntukannya untuk kendaraan wisata kalaupun memang wisata Ya hanya wisata jalan-jalan biasa saja bukan yang untuk halang rintang seperti itu,"tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Bantul, Damba Aktivis menambahkan kecelakaan Jeep wisata di kawasan wisata Parangtritis ini merupakan sebuah insiden yang memprihatinkan. Tentunya ini akan menjadi catatan khusus bagi Pemerintah Kabupaten Bantul.
"Ini merupakan catatan khusus terhadap perhatian-perhatian khusus berkaitan dengan safety first atau keamanan keamanan yang ada di kawasan wisata di Parangtritis,"tambahnya.
Kecelakaan ini merupakan tamparan bagi semuanya. DPRD Bantul jelas ingin sekali mengingatkan bagi semua pengelola obyek wisata atau wisatawan yang datang ke Parangtritis maupun di tempat-tempat lain agar berhati-hati.
Kemudian yang paling penting adalah himbauan bagi Pokdarwis atau kelompok-kelompok yang ada di Kabupaten Bantul agar memperhatikan keselamatan wisatawan. Sehingga ia meminta ada evaluasi menyeluruh berkaitan dengan jip wisata.
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Kumpulan Promo Jelang 17 Agustus 2025 Rayakan HUT RI
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
Pilihan
-
Statistik Mengkhawatirkan Sandy Walsh, Pantas Turun Kasta ke ASEAN?
-
6 Mobil Bekas Murah Stylish Tanpa Modif untuk Anak Muda, Lengkap Estimasi Pajaknya
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
Terkini
-
Sri Mulyani "Suntik Mati" Pembangunan DIY? Dana Keistimewaan Dipangkas, Visi Membangun dari Pinggiran Terancam
-
Update Kasus Mbah Tupon: Polda DIY Serahkan 6 Tersangka Mafia Tanah ke Kejaksaan Tinggi
-
Mortir Jumbo Diledakkan di Sleman, Bagaimana Dampaknya ke Gunung Merapi?
-
Dosen di Jogja Jadi Tersangka Korupsi Kakao Fiktif: UGM Angkat Bicara
-
Pasca Pembongkaran Kawasan Lempuyangan, Keraton Yogyakarta beri Kekancingan ke PT KAI