SuaraJogja.id - Pasar malam bertajuk Tugu Jogja Expo (THE) digelar di kawasan Sumbu Filosofi Malioboro, tepatnya di Jalan Mangkubumi atau Margo Utomo sejak 8 Desember 2022. Belum seminggu digelar, pasar malam yang rencananya dihelat selama sebulan penuh ini sudah memunculkan masalah.
Kemacetan terjadi setiap sore hingga malam hari saat pasar malam dibuka. Kendaraan roda dua dan empat diparkirkan sembarangan di sejumlah badan jalan dan sirip-sirip jalan Margo Utomo.
Saat permasalahan ini dikonfirmasi ke Pemkot Yogyakarta, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi, Senin (12/12/2022) menyatakan, pasar malam tersebut ternyata tidak mengantongi izin.
“[Tugu Jogja Expo] Itu belum ada izinnya,” ungkapnya.
Tidak adanya izin penyelenggaraan tersebut, menurut Sumadi membuat pejabat struktural tidak ada yang hadir saat pembukaan. Karenanya Pemkot mendesak panitia penyelenggara segera mengurus perizinan.
Perijinan tersebut sangat penting agar permasalahan seperti pungutan liar parkir dan lainnya tidak terjadi. Sebab Sumadi mendapatkan informasi terjadi parkir liar di kawasan tersebut.
Para pengunjung yang menggunakan sepeda motor ditarik parkir Rp 5.000. Jumlah ini tidak sesuai dengan ketentuan parkir dari Pemkot sebesar Rp 2.000 di kawasan tersebut.
Tukang parkir bahkan diketahui menggunakan kertas parkir yang tidak sah. Dari video yang beredar di sosial media (sosmed) dilaporkan kertas parkir Lebaran digunakan tukang parkir.
“Jadi untuk Tugu Jogja Expo ini belum ada izin, makanya secara resmi pejabat struktural tidak hadir. Sehingga kalau ada parkir, itu pungutan liar, berarti kami tidak mentoleransi kepada penyelenggara proses izinnya dulu," tandasnya.
Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Sandal Karet Rp13 Juta, Di Pasar Malam Cuma Rp50 Ribu?
Bila penyelenggara tidak segera mengurus izin, lanjut Sumadi, Pemkot bisa saja mengambil tindakan tegas. Diantaranya menghentikan kegiatan tersebut.
"Terkait tindakan selanjutnya ini baru akan kami koordinasikan,” paparnya.
Secara terpisah penyelenggara Pasar Malam TJE Widihasto mengungkapkan panitia sebenarnya mengupayakan perizinan acara tersebut. Diantaranya menghadap ke Pj Walikota Jogja dengan memaparkan rencana pasar malam tersebut.
"Kami pada hari berikutnya ia sudah bersurat ke pemkot jogja untuk difasilitasi rapat koordinasi teknis. Akan tetapi saat itu Pemkot tidak memfasilitasi sehingga panitia menggelar rakor dan hanya dihadiri Koramil Jetis serta Ketua RW sekitar," jelasnya.
Hasto menambahkan, pada 5 Desember 2022 lalu dia mengajukan rekomendasi kegiatan ke UPT Pengelola Cagar Budaya. Namun hingga 8 Desember 2022 mereka belum ada respons dari Pemkot Jogja.
"Pada 7 Desember 2022 Jam 7 malam datang surat dianter ke venue yang isinya surat jawaban yang melampirkan surat dari UPT Pengelola Sumbu Filosofi yang tidak merekomendasi kegiatan TJE karena ada sejumlah potensi antara lain timbulnya kemacetan karena minimnya lahan parkir dan berpotensi mengancam cagar budaya Hotel Tugu,” paparnya.
Berita Terkait
-
Sambut Endemi, Sebanyak 1.350 Orang Bakal Berlari di Sumbu Filosofi Malioboro
-
Masuk Kawasan Penyangga Sumbu Filosofi, Sri Sultan HB X Batalkan Pembangunan Royal Kedhaton
-
Alasan Perut Tidak Logis, Sri Sultan HB X Tegaskan Larang Skuter Listrik di Sumbu Filosofi
-
Selasa Wagen, Tradisi Rayakan Hari Lahir Pasaran Sultan di Kawasan Sumbu Filosofi Jogja
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Perlu Diparkir saat Lawan Malaysia
- Pemain Keturunan Rp225 Miliar Tolak Gabung Timnas Indonesia, Publik: Keluarga Lo Bakal Dihujat
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
Pilihan
-
Pegawai Kemenkeu Berkurang Hampir 1.000 Orang, Sri Mulyani: Dampak Digitalisasi!
-
Bos Garuda Blak-blakan Soal Dana Pembelian 50 Pesawat Boeing, Erick Thohir Disebut Setuju
-
Menko Airlangga Kumpulkan Para Pengusaha Usai Tarif Trump 19 Persen
-
Emiten Tekstil Indonesia Berguguran, Asia Pacific Fibers (POLY) Tutup Permanen Pabrik Karawang!
-
Penyerang Keturunan Sudah Tiba dan Disambut Bek Timnas Indonesia, Tunggu Arahan Patrick Kluivert
Terkini
-
Kisah Ibu Okta di Tengah Lonjakan DBD Bantul: Antara Cemas Balita dan Pertanyaan Wolbachia
-
30 Tahun Jogja Pertahankan Gamelan: Lawan Deru Sound Horeg hingga Rawat Akar Budaya
-
Pengguna BRImo Tembus 42,7 Juta, Transaksi Makin Mudah dan Nyaman
-
Geger Jual Beli Seragam SMP di Sleman, Disdik Turun Tangan Usai Dilaporkan ke Ombudsman
-
Cek Kesehatan Gratis di Bantul Diminati, Tapi... Ini Alasan Warga Masih Ragu