SuaraJogja.id - Proses pencarian pekerja proyek korban longsor proyek bangunan perumahan sempat dihentikan pada Senin (2/1/2023) malam. Pagi ini, Selasa (3/1/2023) pencarian dilanjutkan dengan menggunakan satu unit alat berat.
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, proses pencarian pada pagi ini dilanjutkan sejak pukul 06.00 WIB tadi. Proses pencarian juga dilakukan dengan bantuan satu unit alat berat.
"Sudah dimulai sejak pukul 06.00 WIB tadi," ungkapnya, Selasa.
Pencarian dihentikan pada malam hari sebelumnya, dikarenakan turun hujan di lokasi sekitar pukul 21.14 WIB dan diawali gerimis. Sehingga tim gabungan yang berada di bawah ditarik naik.
Selain itu, ketebalan longsoran tanah lebih kurang 2-3 meter menjadi alasan tim mengurungkan kelanjutan proses pencarian.
Rangkaian proses evakuasi semalam, ada empat regu yang bertugas dengan sistem mencari korban bergantian, sejak pukul 19.05 WIB hingga 20.15 WIB.
Di saat regu 4 bertugas, belum ada tanda-tanda diketahuinya posisi korban terakhir yang tertimbun.
Akan tetapi SRU 2 sempat mengevakuasi angkong, sedangkan SRU 3 menemukan ember dan sengrong.
"Pukul 20.30 WIB regu 4 dirolling K-9 Polda DIY. Pukul 21.10 K-9 naik, hasil masih nihil, dilajutkan kembali ke Regu 1," ungkapnya.
Baca Juga: Bursa Transfer BRI Liga 1: Depak Higor Vidal, Persebaya Rekrut Rui Costa-nya Sleman?
Sebelumnya diberitakan, empat orang pekerja terkena longsor proyek bangunan yang akan mereka kerjakan, di wilayah Candi Gebang, Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Senin sore.
Info awal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman menyebutkan, empat korban itu terjebak kala bekerja untuk proyek perumahan milik sebuah pengembang.
Empat pekerja yang terjebak longsor proyek, masing-masing Karsono (50) warga Nglora, Saptosari, Gunungkidul; Karju (400, warga Nglora, Saptosari, Gunungkidul; Dodi (53), warga Garotan, Semin, Gunungkidul; Surya (32), warga Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Mereka sedang membuat galian untuk talut, kedalaman 7 meter. Talut mengalami longsor sekitar pukul 15.00 WIB.
Dari yang pada awalnya ada total tujuh orang pekerja terdampak longsor, tiga pekerja berhasil menyelamatkan diri, namun empat orang ini tertimpa material.
Saat upaya penyelamatan, dari empat tadi, ada tiga orang korban berhasil dievakuasi dari puing longsoran, selanjutnya semuanya dibawa ke RS Hermina. Namun, satu di antara mereka dinyatakan meninggal dunia.
"Satu orang korban lain masih dalam pencarian," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Siap Taklukan Super League, Ini Daftar Lengkap Pemain Bhayangkara Presisi Lampung FC
-
Demi Juara, Pemain Timnas Indonesia U-23 Diminta Pakai Cara 'Keras' Lawan Vietnam
-
Harga Emas Antam Makin Merosot, Hari Ini Jadi Rp 1.906.000 per Gram
-
Mengenal Faskho Sengox, 'Mbah Buyut' Sound Horeg yang Melegenda Jauh Sebelum Edi Sound Viral
-
Ingin Tahu Profesi Masa Depan Anak? Temukan Potensi Unik Mereka dengan Teori Multiple Intelligences!
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...