SuaraJogja.id - Pemda DIY nampaknya tidak lagi memberikan kesempatan pada pedagang di Jalan Perwakilan, Malioboro untuk berkomunikasi dalam kisruh pemanfaatan tanah Kasultanan atau Sultan Ground milik Kraton Yogyakarta tersebut. Bahkan Pemda tidak lagi membuka ruang dialog dengan para pedagang.
"[Tidak ada] ruang dialog. Ya terserah saja itu urusan mereka bukan saya," ujar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (09/01/2023).
Menurut Sultan, Pemda sudah meminta Pemkot untuk segera membongkar bangunan-bangunan ilegal di Jalan Perwakilan. Bahkan jika diperlukan, pembongkaran bangunan bisa menggunakan alat berat seperti buldozer.
Sebab setelah diratakan, kawasan tersebut akan dipersiapkan untuk pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG). Karenanya Jalan Perwakilan harus sudah bersih dari bangunan-bangunan ilegal.
"Ya sudah wong [jalan perwakilan] itu terus kita bongkar mau dibangun [JPH]. Ya mung (hanya-red) bongkar kan cepet, dibuldozer uwis rampung. Kan sudah nggak ada orang" tandasnya.
Pembongkaran dilakukan karena selama ini para pedagang tidak memiliki ijin untuk membangun kios-kios mereka. Mereka pun sudah diberi tenggat waktu untuk mengosongkan kios mereka pada akhir Desember 2022 lalu namun tidak mengindahkannya.
Karena itu Pemkot Yogyakarta pun menyegel kios-kios tersebut pada 3 Januari 2023 lalu. Alih-alih kosong, kawasan tersebut saat ini justru banyak dimanfaatkan untuk parkir liar.
"Kan sudah selesai, sudah keluar [pedagang jalan perwakilan], ya bongkar saja," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Anna Rina Herbranty mengungkapkan, Pemda baru menyelesaikan Detail Engineering Design(DED) atau Rancang Bangun Rinci dari JPG pada tahun ini.
Baca Juga: Kios Disegel, Para Pedagang Jalan Perwakilan Malioboro Terpaksa Tak Jualan Sementara
Pemda akan menggunakan lahan di Teras Malioboro 2, Kantor DPRD DIY dan Jalan Perwakilan untuk pembangunan JPG. Pembangunan dilakukan pasca kantor DPRD DIY dipindah ke Jalan Kenari dan pedagang Teras Malioboro 2 direlokasi ke tempat baru.
Berita Terkait
-
Iran Buka Pintu Negosiasi Nuklir dengan AS, Tapi Ada Syaratnya!
-
Dialog Sinetron Ramadan Singgung Doa Berlindung dari Pemimpin yang Kekanakan, Publik: Sindir Gibran?
-
Jaga Sawitan Didukung Kemnaker, Dialog Bipartit Industri Sawit Makin Kuat
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan