SuaraJogja.id - Kelompok UNY Bergerak melakukan survei kepada mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terkait dengan persoalan uang kuliah tunggal (UKT) di kampusnya. Hasilnya hampir seluruh mahasiswa yang terlibat survei tersebut mengaku mengalami ketidaksesuaian UKT tersebut.
"Survei yang dibuat oleh teman-teman LPSM UNY Bergerak, kan ada 97 persen dari 1.000-an mahasiswa itu yang keberatan membayar UKT," kata Tim Humas UNY Bergerak, Opal, Selasa (17/1/2023).
Kondisi itu membuat pihaknya bersama mahasiswa lain memberikan tuntutan kepada pihak kampus untuk berbuat sesuatu terkait persoalan UKT tersebut. Desakan ke kampus terus dilakukan agar para mahasiswa itu dapat segera terbantu.
Sejumlah tuntutan pun diberikan kepada kampus terkait langkah yang harus dilakukan. Apalagi kondisi perekonomian kebanyakan orang tua mahasiswa belum sepenuhnya stabil.
Baca Juga: Curhatan Sejumlah Mahasiswa UNY Berjuang Bayar UKT, Jual Sapi Hingga Terpaksa Berhenti Kuliah
"Tuntutan kami salah satunya adalah penyesuaian UKT di tiap semester," ujarnya.
Tuntutan itu bukan tanpa dasar, kata Opal, hal itu sudah melalui berbagai pertimbangan. Terlebih dengan melihat kondisi sekarang yang baru mengalami transisi dari pandemi ke endemi.
"Dan sedangkan kondisi ekonomi orang tua mahasiswa itu belum menentu dan apalagi di tahun 2023 ada kemungkinan resesi itu yang kami pertimbangkan," terangnya.
Terkait dengan omongan UKT di UNY yang tak terlalu mahal, menurutnya yang harus menjadi fokus bukan persoalan mahal atau tidak. Melainkan lebih kepada kesesuaian nilai yang harus dibayarkan tiap mahasiswanya.
"Mungkin banyak yang ngomong UKT UNY itu enggak mahal kok daripada kampus-kampus lain, itu bukan masalah mahal atau enggak mahal. Tapi kesesuaian terhadap kondisi ekonomi mahasiswanya yang dipertimbangkan," tegasnya.
Baca Juga: Viral Mahasiswa UNY Meninggal Perjuangkan UKT, Begini Sosoknya di Mata Teman
Selain itu, ia berharap bahwa penurunan UKT juga tidak hanya dilakukan satu tingkat saja.
"Harapannya enggak cuma satu golongan yang turun. Benar-benar turun seusai kondisi mahasiswa. Kalau memang harus turun satu juta dua juta ya kasihlah," tandasnya.
Berita Terkait
-
Hemat Bayar UKT/SPP Pakai BRImo, Ada Cashback dan Promo Menarik!
-
Blak-blakan Wamendikti Stella Christie: UKT Belum Ideal, Golongan Menengah Dominasi Penerima Subsidi
-
Dear Pak Jokowi, Niat Baik Subsidi Silang UKT Malah Berujung Timpang
-
Tak Lagi Wajib, Program Kerja Paruh Waktu di ITB Jalan Terus, Apa Kata Mahasiswa?
-
5 Kontroversi Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Terbaru Soal Penghapusan Jurusan IPA dan IPS serta Bahasa di SMA
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024