SuaraJogja.id - Indonesia dikenal memiliki ragam kuliner dari Sabang hingga Merauke. Tak hanya kuliner tradisional, akulturasi antardaerah atau bahkan pengaruh negara lain sejak zaman kolonial melahirkan menu-menu baru dan menjadi produk kebudayaan juga bisa bermanfaat sebagai alat diplomasi dari masa ke masa.
Catatan sejarah ini membuat sutradara Teater Dokumenter, Verry Handayani bersama Forum Aktor Yogyakarta menggarap pertunjukan teater dokumenter bertajuk “Lidah Pem(ng)ikat Bangsa”.
Teater yang akan dipentaskan di Kedai Kebun Forum 10-11 Februari 2023 besok ini menampilkan pertunjukan teater ini yang menggunakan dokumen sejarah, arsip, reportase surat kabar, dan verbatim sebagai sumber utama penulisan cerita sejarah kuliner Nusantara.
“Kebudayaan kita tumbuh, salah satunya melalui kuliner. Inilah Indonesia, surganya ragam kuliner dengan aneka rempah-rempah yang menjadi salah satu kekayaan Indonesia," papar Verry dalam teaser “Lidah Pem(ng)ikat Bangsa” di Yogyakarta, Jumat (03/02/2023) malam.
Pentas teater dokumenter ini, menurut Verry sebagai upaya mengenalkan akulturasi kuliner yang muncul seiring berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebut saja sejarah munculnya Bir Pletok, Wedang Ronde, Gado-gado, Martabak hingga Lontong Cah Go Meh kepada penonton.
Tak sekedar pertunjukan, riset dilakukan bersama sejarawan untuk mendialogkan ragam kuliner tersebut yang dipentaskan. Sejarah kecil di balik menu hidangan hasil akulturasi disajikan ke panggung melalui akting lima aktor muda seperti Anggun Oktavia Mei Riasari, Dinarto Ayub Marandi, Muhammad Ramdan, Regina Gandes Mutiary, dan Sulaiman Gumilang.
Di panggung, mereka berdialog sambil memasak, membicarakan nilai kultural, dan implikasi politis yang dibawa oleh hidangan yang dipresentasikan selama sejam. Selain mendapatkan kesan visual dan emosional, sensasi aroma masakan dihadirkan di atas panggung serta lidah penonton akan diajak mencicipi kuliner akulturasi.
“Karya ini bisa menjadi bagian dari mengenalkan kuliner nusantara dengan cara yang berbeda, melalui panggung pertunjukan," tandasnya.
Verry mencontohkan, jejak akulturasi budaya yang terjadi di Selat Malaka pada abad ke-8 pedagang Arab mengambil alih perdagangan rempah dan abad ke-16 Portugis membangun pusat dagang ditampilkan dalam pentas. Juga pedagang Cina yang ikut kapal-kapal mengikuti rute jalur rempah, singgah ke Nusantara mengenalkan kecap, tahu dan mengolah makanan dengan digoreng. Citarasa Eropa juga melebur dengan selera orang Jawa dalam sepiring selat solo.
“Semoga karya ini bisa menjadi bagian dari mengenalkan kuliner nusantara dengan cara yang berbeda, melalui panggung pertunjukan," jelasnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Marmie alias Martabak Mie, Camilan Legendaris Buatan Tangan Orang Madura
-
Wekkend nih, Bikin Cemilan Enak yuk, Cek Resep Martabak Telur ala Chef Devina Hermawan di Sini
-
Waduh! Viral Sajian Markontol di Twitter, Sebenarnya Itu Apa sih?
-
Rahasiakan ke Keluarga, Nano Riantiarno Ternyata Idap Tumor Selama 4 Tahun
-
Dunia Teater Berkabung, Nano Riantiarno Meninggal Dunia
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
Terkini
-
Danais Dipangkas, Bagaimana Nasib Event Budaya Bantul di Tahun 2026?
-
Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut
-
Ratusan Buruh Geruduk DPRD DIY, Kibarkan Bendera One Piece dan Desak Pemerintah Penuhi Tuntutan
-
Dana Transfer Dipangkas Rp250 M, Pemkot Jogja Lakukan Strategi Refocusing Anggaran
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktif Raih DANA Kaget secara Cuma-cuma