SuaraJogja.id - Pengosongan Tempat Parkir Khusus Abu Bakar Ali (ABA) menjadi ruang terbuka hijau (RTH) akan dilakukan pekan depan pada 28 April 2025.
Namun hingga kini, jumlah juru parkir, pedagang dan petugas kebersihan ternyata terus bertambah. Pemda DIY pun akhirnya harus melakukan verifikasi jumlah juru parkir, pedagang dan petugas kebersihan yang terdampak kebijakan tersebut.
"Kami siapkan[verifikasi]. Tapi datanya harus kami crosscheck dulu dengan pengelola Tempat Parkir ABA. Jukirnya [juru parkir] berapa? Pedagangnya berapa? Tentu tidak semuanya akan merasa puas, karena ada pemindahan posisi," papar Sekda DIY, Beny Suharsono di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (21/4/2025).
Beny menyebutkan, verifikasi harus benar-benar dipastikan, terutama data riil karena terkait dengan penataan juru parkir dan pedagang.
Apalagi tidak semua pihak nantinya bisa langsung mendapatkan tempat relokasi karena jumlahnya semakin bertambah.
Koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), baik di tingkat propinsi maupun Kota Yogyakarta harus dilakukan mengingat penataan kawasan ABA bersinggungan langsung dengan wilayah administratif Kota Yogyakarta.
Dengan demikian kedua belah pihak bisa menyiapkan kawasan alternatif bagi juru parkir dan pedagang.
Dialog dengan pengelola TKP Abu Bakar Ali juga harus dilakukan karena adanya penambahan jumlah warga yang terdampak.
Saat ini Pemda telah meminta data lengkap mengenai siapa saja yang terlibat dan di mana mereka beraktivitas, guna mendukung proses penataan.
Baca Juga: Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
"Alternatifnya sudah kami pikirkan. Misalnya, Taman Lalu Lintas bisa disesuaikan agar bus besar tidak masuk [ke Kota Yogyakarta]. Maka, petugas parkir bisa ditempatkan di sana. Untuk jukir yang ditempatkan di pinggir jalan juga sedang kami hitung. Kami tahu ada yang dikelola, tapi ada juga titik yang kosong. Bisa saja ditempatkan di sana," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Chrestina Erni Widyastuti mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 100 juru parkir yang terdata di TKP Abu Bakar Ali.
Belum lagi jumlah pedagang yang mencapai ratusan di kawasan tersebut. Karenanya Dishub tengah melakukan memetakan latar belakang atau background juru parkir agar bisa dicarikan alternatif solusi usai TKP ABA dibongkar.
"Saya harus mempelajari lebih dulu, sepertinya mencari makan kan tidak hanya satu tempat yang saat ini. Kalau saya prinsipnya di manapun asal kita dapat rezeki halal kita akan manut kebijakan. Karena tidak mungkin kita akan meninggalkan, yo pergi [harus] pergi ndak ada solusi, nah tidak akan seperti itu," paparnya.
Erni menambahkan, dari pemetaan tersebut nantinya diharapkan ada peluang jukir akan disalurkan ke tempat lain berdasarkan latar belakangnya.
Sebab tidak mungkin semua juru parkir mempunyai jenis pekerjaan yang sama sebelumnya.
"Apakah memang bisa disalurkan ke suatu lembaga atau apa, nah kita akan melihat itu dulu. Kita harus kolaborasi intensif dengan beberapa [pihak] yang mungkin bisa menampung yang terdampak di Abu Bakar Ali. Jadi kami berharap nanti teman-teman pedagang, jukir, itu juga mempunyai kebijaksanaan dalam diri bahwa saya tetap akan bisa bekerja," imbuhnya.
Sebelumnya Pengelola TKP ABA, Doni Ruliyanto, menjelaskan, total pedagang di TKP ABA sejumlah 230 pedagang. Sedangkan juru parkir dan petugas kebersihan total berjumlah ratusan orang.
"Untuk juru parkir di atas [lantai 2] terakhir didata ada 72 orang, dulu ada 90, tapi sekarang yang aktif 72. Di bawah parkir bus wisata itu total juru parkir sekuriti kebersihan ada 30," jelasnya.
Para juru parkir dan pedagang, lanjut Doni mengaku pasrah bila harus direlokasi.
Namun mereka berharap bisa direlokasi ke tempat yang baru dan representatif.
Terlebih mengungkapkan selama ini pedagang juga membayar retribusi ke Pemda DIY tiap tahunnya.
Sebelumnya pun mereka melakukan pembayaran retribusi ke Pemkot Jogja.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Lurah Tegaltirto Tersandung Korupsi Tanah Kas Desa, Pemkab Sleman Justru Sebut Siap Beri Pendamping
-
Modus Licik Hilangkan Aset Desa: Mantan Dukuh di Sleman Jadi Tersangka Korupsi Tanah
-
Dramatis! Pembobolan ATM di Yogyakarta Gagal Total, Polisi Buru 2 Pelaku yang Kabur
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau