SuaraJogja.id - Sadis, itulah yang dilakukan oleh segerombolan pemuda asal Kabupaten Bantul ini. Mereka melakukan penganiayaan berkali-kali terhadap korban hingga akhirnya meninggal. Korban sendiri pura-pura diantar ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Mereka beralasan menemukan mayat di Gumuk Pasir Parangtritis dalam keadaan masih hidup dan perlu membutuhkan perawatan segera. Sehingga akhirnya mereka mengantarkannya ke rumah sakit agar mendapat pertolongan pertama.
Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan pengungkapan kasus pembunuhan tersebut bermula dari kecurigaan petugas rumah sakit Rachma Husada saat memeriksa mayat pada hari Jumat (10/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB yang lalu. Saat itu korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi penuh luka.
"Korban adalah Hatta Rosyid Ardianto pemuda 24 tahun asal Dusun Pranti Kelurahan Banguntapan Kapanewon Banguntapan Bantul,"tutur dia, Senin (13/2/2023).
Ihsan menambahkan karena curiga kemudian pihak rumah sakit menghubungi Polsek Kretek dan pihaknya juga memerintahkan Kasat Reskrim untuk turun ke lapangan melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan banyak tanda kekerasan sehingga muncul kecurigaan bahwa peristiwa ini bukan sekedar penemuan mayat biasa karena terjadi luka di sekujur tubuh khususnya di leher juga punggung korban.
"dari sinilah mulai melakukan penyelidikan terus siapa yang pertama mengantar mayatnya kita periksa," tambahnya.
Dari keterangan pihak rumah sakit, ternyata yang mengantar itu lebih dari 6 orang. Kecurigaan bertambah karena mereka yang menemukan mayat tidak melapor peristiwa tersebut ke polisi. Padahal biasanya usai dari rumah sakit kemudian ke polisi untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.
"itupun ke rumah sakit hanya meninggalkan nomor kontak dan berisi nama inisial DB. Dan ternyata identitas itu dipalsukan," terang dia.
Baca Juga: Dinilai Jadi Pemicu Pembunuhan Brigadir J, Keluarga Harap Putri Candrawathi Dituntut Lebih Berat
Setelah itu pihaknya melakukan pemanggilan dan mencari para pengantar tersebut. Dan memang benar faktanya mayat ini adalah korban pembunuhan. Sementara pembunuhnya adalah para pengantar ke rumah sakit.
Korban Disiksa
Peristiwa pembunuhan itu sendiri bermula ketika tanggal 9 Februari mereka membuat janji dengan korban untuk bertemu. Korban kemudian dijemput di Kotagede menggunakan mobil. Dan kemudian di atas mobil langsung dipukuli beras.
Mereka menganiaya selama perjalanan dan kemudian mampir ke salah satu rumah tersangka di wilayah Kasihan. Mereka kembali bergiliran melakukan penganiyaan di mana ada yang menendang dan memukul korban tetapi menggunakan tangan kosong.
"karena kasihan ada warga akhirnya ke rumah tersangka lain di wilayah Jetis, di sinilah korban hilang kesadaran atau tidak bernyawa sehingga mereka kaget dan akhirnya muncul skenario bahwa mayat ini dibawa ke Gumuk pasir seolah penemuan mayat dan dibawa ke rumah sakit dan mungkin masih hidup sehingga diperlukan pertolongan pertama,"kata dia.
Polisi berhasil mengamankan semua tersangka keesokan harinya. 6 pelaku berhasil diamankan polisi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas