Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 13 Februari 2023 | 14:12 WIB
Pelaku pembunuhan yang pura-pura menemukan mayat di Gumuk Pasir saat dihadirkan di Mapolres Bantul, Senin (13/2/2023). [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Sadis, itulah yang dilakukan oleh segerombolan pemuda asal Kabupaten Bantul ini. Mereka melakukan penganiayaan berkali-kali terhadap korban hingga akhirnya meninggal. Korban sendiri pura-pura diantar ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.


Mereka beralasan menemukan mayat di Gumuk Pasir Parangtritis dalam keadaan masih hidup dan perlu membutuhkan perawatan segera. Sehingga akhirnya mereka mengantarkannya ke rumah sakit agar mendapat pertolongan pertama.


Kapolres Bantul, AKBP Ihsan mengatakan pengungkapan kasus pembunuhan tersebut bermula dari kecurigaan petugas rumah sakit Rachma Husada saat memeriksa mayat pada hari Jumat (10/2/2023) sekitar pukul 04.00 WIB yang lalu. Saat itu korban sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi penuh luka.


"Korban adalah Hatta Rosyid Ardianto pemuda 24 tahun asal Dusun Pranti Kelurahan Banguntapan Kapanewon Banguntapan Bantul,"tutur dia, Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Dinilai Jadi Pemicu Pembunuhan Brigadir J, Keluarga Harap Putri Candrawathi Dituntut Lebih Berat


Ihsan menambahkan karena curiga kemudian pihak rumah sakit menghubungi Polsek Kretek dan pihaknya juga memerintahkan Kasat Reskrim untuk turun ke lapangan melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara.


Dari hasil pemeriksaan ditemukan banyak tanda kekerasan sehingga muncul kecurigaan bahwa peristiwa ini bukan sekedar penemuan mayat biasa karena terjadi luka di sekujur tubuh khususnya di leher juga punggung korban.


"dari sinilah mulai melakukan penyelidikan terus siapa yang pertama mengantar mayatnya kita periksa," tambahnya.


Dari keterangan pihak rumah sakit, ternyata yang mengantar itu lebih dari 6 orang. Kecurigaan bertambah karena mereka yang menemukan mayat tidak melapor peristiwa tersebut ke polisi. Padahal biasanya usai dari rumah sakit kemudian ke polisi untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.


"itupun ke rumah sakit hanya meninggalkan nomor kontak dan berisi nama inisial DB. Dan ternyata identitas itu dipalsukan," terang dia.

Baca Juga: Ingin Brigadir Yosua Mati, Ferdy Sambo Sempat Emosi ke Ricky Rizal Karena Menolak Skenario Pembunuhan


Setelah itu pihaknya melakukan pemanggilan dan mencari para pengantar tersebut. Dan memang benar faktanya mayat ini adalah korban pembunuhan. Sementara pembunuhnya adalah para pengantar ke rumah sakit. 

Korban Disiksa

Peristiwa pembunuhan itu sendiri bermula ketika tanggal 9 Februari mereka membuat janji dengan korban untuk bertemu. Korban kemudian dijemput di Kotagede menggunakan mobil. Dan kemudian di atas mobil langsung dipukuli beras.


Mereka menganiaya selama perjalanan dan kemudian mampir ke salah satu rumah tersangka di wilayah Kasihan. Mereka kembali bergiliran melakukan penganiyaan di mana ada  yang menendang dan memukul korban tetapi menggunakan tangan kosong.


"karena kasihan ada warga akhirnya ke rumah tersangka lain di wilayah Jetis, di sinilah korban hilang kesadaran atau tidak bernyawa sehingga mereka kaget dan akhirnya muncul skenario bahwa mayat ini dibawa ke Gumuk pasir seolah penemuan mayat dan dibawa ke rumah sakit dan mungkin masih hidup sehingga diperlukan pertolongan pertama,"kata dia.


Polisi berhasil mengamankan semua tersangka keesokan harinya. 6 pelaku berhasil diamankan polisi.

Masalah Utang

Dari keterangan para pelaku, pemicu penganiayaan yang berakhir dengan pembunuhan itu adalah karena korban memiliki utang Rp 12,5 juta  kepada salah satu tersangka DB alias ucil. Namun ketika ditagih selalu berkelit bahkan terakhir nomor tersangka diblokir oleh korban.


"Mungkin itu yang jadi pemicunya. Tersangka DB tersinggung kemudian membuat skenario pembunuhan seolah-olah penemuan mayat,"terang dia.


Dalam pemeriksaan DB telah melakukan pemukulan lebih dari 10 kali di dalam mobil dan di belakang rumahnya di Dusun Kersan Kasihan Bantul lebih dari 10 kali. Tersangka lain adalah RP yang masih di bawah umur. RP juga telah memukul lebih dari 5 kali dan menginjak kepala korban dua kali.


Tersangka lain adalah NN alias Briancuk di mana dia juga memukul korban berkali kali di mobil dan di rumah Kasihan, Bantul. Selain itu juga JW alias si jeck, di mana dia ikut menginjak kepala, memukul kepala korban berkali-kali.


"YU alias Kincling serta BAM. Mereka juga memukul, menginjak kepala dan tubuh korban,"terangnya.


Dari tangan pelaku, mereka berhasil mengamankan sebuah mobil Daihatsu Feroza AB 1235 X. Tersangka akan dikenakan pasal berlapis 338 dan 170 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Seperti diberitakan sebelumnya, Sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki ditemukan tergeletak di obyek wisata Gumuk Pasir Kalurahan Parangtritis Kapanewon Kretek Bantul, Jumat (10/2/2023). Mayat tersebut ditemukan oleh wisatawan yang mengendarai Mobil Aula dan Jeep sekira pukul 04.00 WIB.


Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry mengatakan mayat tersebut ditemukan oleh Brian warga Perum Trimulyo Blok 2 Kapanewon Jetis Bantul. Saat itu Brian bersama 7 rekannya mengendarai mobil Ayla dan Jeep. Sesampai di lokasi kejadian mereka mendapati seseorang tergeletak di Gumuk Pasir.


"Mereka kemudian tergerak membawanya ke RS Rahma Husada dengan maksud memberikan pertolongan pertama,"kata Jeffry, Jumat siang.


Namun setelah sampai di RS Rahma Husada, rombongan pengantar meninggalkan rumah sakit dan hanya meninggalkan Nomor handphone. Atas kejadian tersebut pihak RS melaporkan ke Polres Bantul.


Selanjutnya Tim Inafis dan Reskrim Polres Bantul mendatangi rumah sakit tersebut. Berdasarkan keterangan dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap korban diketahui jika korban telah meninggal dunia antara rentang waktu 30 menit hingga 8 jam sebelum ditemukan.

Kontributor : Julianto

Load More