SuaraJogja.id - Kurang dari sebulan, dua anak di Kapanewon Turi ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri. Data ini merupakan yang telah dihimpun oleh otoritas Polsek Turi, Kabupaten Sleman.
Terakhir, diketahui seorang pemuda berinisial NP (19), siswa sebuah Sekolah Menengah Kejuruan yang berdomisili di Turi, mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali.
Sebelum itu, korban mengunggah story WhatsApp dengan keterangan bertuliskan 'See you man teman'.
Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Koentjoro mengatakan, kondisi psikis korban yang bersumbu pendek seperti demikian, jelas menunjukkan sangat rendahnya penguatan agama dan pendidikan moral yang diterapkan oleh keluarga.
"Jadi saya berulangkali mengkritik model-model pendidikan keluarga saat ini. Memenuhi makan, sekolah, pakaian dan sebagainya, tetapi tidak pernah ngobrol," ujarnya, Rabu (15/2/2023).
"Ngobrol hati ke hati sangat kurang, sehingga dia tidak cukup bekal untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi. Jadi saya selalu katakan, anak-anak itu sekarang 'hanya belajar apa yang tersurat tidak pernah belajar yang tersirat'," jelas lelaki yang juga dikenal sebagai ahli psikologi forensik itu.
Bila mereka mempelajari apa yang tersurat, maka yang akan terjadi adalah mereka melihat yang kelihatan; tetapi tidak pernah melihat pesan apa di balik peristiwa yang Allah berikan kepada mereka.
Anak yang Sudah Ingin Bunuh Diri, Akan Selalu Terobsesi Dan Cari Peluang
Di kesempatan sama, Koentjoro juga ditanya tentang konteks orang tua para pelaku bunuh diri ini tak mengetahui penyebab anak mereka nekat melakukan perbuatan itu.
Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Anggota Polisi Meninggal di Pos Lalu Lintas Pintu Keluar Tol Brebes
"Tipe-tipe orang seperti itu adalah tipe kepribadian introvert. Biasanya dia seperti itu kalau bukan masalah pacar, dimarahi keluarga, merasa bahwa dirinya itu tidak berguna, membebani keluarga," jawab Koent.
"Itu yang tadi saya katakan anak merenung didiamkan, tidak pernah diajak ngobrol. Sebetulnya jejaknya bisa dilihat, mereka itu pernah melakukan percobaan-percobaan ini atau tidak. Karena kalau mereka sudah ingin bunuh diri, dia akan terobsesi untuk bunuh diri, selalu mencari peluang untuk bunuh diri," ujarnya.
Melihat kondisi ini, ia menjelaskan orangtua harus mengajak anaknya untuk ngobrol. Bisa dimulai dengan anak yang aktif bercerita kepada orang tua. Atau apabila sang anak berkarakter introvert, maka orang tua yang aktif bertanya.
Disdikpora DIY Prihatin Dan Akan Menelusuri
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta Didik Wardaya mengatakan, pihaknya akan mencari tahu soal kabar ini. Pasalnya, ia belum mengetahui betul penyebab sang siswa memilih mengakhiri hidup mereka dengan cara demikian.
Namun pada prinsipnya ia ikut prihatin, dan di lembaga pendidikan di DIY, para siswa sebetulnya bisa memanfaatkan keberadaan guru Bimbingan Konseling (BK).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik