SuaraJogja.id - Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag DIY Aidi Johansyah mengungkap masa tunggu keberangkatan haji di Jogja sudah mencapai 34 tahun. Hal itu sebagai dampak dari antusiasme tinggi masyarakat untuk pergi haji.
"Sekarang sekitar 34 tahunan (masa tunggu). Ini baru perkiraan, memang menunggu KMA (keputusan menteri agama) kepastian itu sebenarnya. Jadi kalau estimasinya kita sudah ada," kata Aidi saat dihubungi awak media, Selasa (21/2/2023).
Masyarakat di DIY sendiri, diakui Aidi memiliki tingkat antusiasme yang cukup tinggi untuk berangkat haji. Walaupun jika memang dibandingkan di provinsi lain masih ada yang lebih lama lagi.
Contohnya saja Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan yang memiliki masa tunggu haji sekitar lebih kurang 50 tahun. Sehingga DIY masih masuk kategori sedang ke arah tinggi.
Baca Juga: Thariq dan Fuji Putus, Haji Faisal: Mereka Berdua Saling Mengisi
"Jogja itu termasuk ya tinggi (antusiasmenya) karena masa tunggu itu ada yang 18 tahun juga. Jogja itu sedang menuju tinggi," ujarnya.
Ia menuturkan calon jemaah haji di DIY pun juga bervariasi. Dalam artian tidak hanya didominasi oleh para warga kategori usia lanjut saja.
"(Anak muda) banyak juga. Tahun ini diperkirakan kami yang termuda itu umur 18 tahun, yang paling tua 95. Bervariasi dan usia lanjut menurut data kami (tahun ini) ada sekitar 157an orang," terangnya.
Pada tahun ini, diungkapkan Aidi estimasi kuota calon jemaah haji DIY mencapai 3.133 orang. Namun angka tersebut masih harus menunggu keputusan lebih lanjut dari Kemenag.
"Itu juga kita sedang menunggu, ada KMA-nya, Keputusan Menteri Agama tentang kuota haji Provinsi, cuma estimasi kita sudah dapat. Jadi Jogja itu sekitar 3.133 orang," tandasnya.
Terkait kenaikan biaya ibadah haji sendiri, Aidi mengatakan belum ada gejolak atau penolakan dari para calon jemaah yang akan berangkat. Mengingat sosialisasi juga sudah cukup sering dilakukan bahkan sebelum wacana kenaikan itu dibahas pemerintah.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Budi Arie Kembalikan Dana Haji yang Dipakai buat Bangun IKN
-
Libur Lebaran Usai, Pelunasan Biaya Haji Kembali Dibuka! Ini Jumlah Jemaah yang Lunas Bipih
-
Record Store Day Yogyakarta 2025, Lebarannya Rilisan Fisik Kini Balik Ke Pasar Tradisional
-
Apa Saja yang Harus Disiapkan sebelum Naik Haji? Bukan Cuma Uang Lho
-
CEK FAKTA: Budi Arie Bakal Kembalikan Dana Haji yang Dipakai IKN Rp 700 Triliun, Benarkah?
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD