Kondisi mental puterinya semakin memburuk saat semester akhir. Kurang tidur karena beban kuliah yang tak disukainya, dia sering terlihat mengalami gangguan halusinasi setiap malam. Dia tak bisa lagi mengeluarkan suaranya yang indah saat menyanyi.
Merasa kondisi kesehatan mental anaknya terganggu, akhirnya saat sang puteri diperiksakan ke psikiater. Dugaan mereka benar, terjadi ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh puterinya.
Diminta perawatan terapi selama setahun oleh psikiater, puternya pun menunda untuk ikut KoAs. Perawatan itu membuat fisik sang anak yang melemah dan daya pikirnya melambat akibat efek samping obat yang diminum.
Namun puterinya bisa kembali tenang setelah beberapa bulan mengikuti terapi. Dia mulai mau lagi menyanyi dan belajar musik dan bisa menyelesaikan Koas atau program profesi di Fakultas Kedokteran.
Baca Juga: Video CCTV Ruang Ganti Mall, Full Durasi Masih ada di Twitter, Telegram dan TikTok, Awas Bahaya
"Saat mulai sembuh itu, dia baru cerita kalau mendapatkan perlakuan buruk dari guru di smp. Dia yang ingin jadi penyanyi dipatahkan cita-citanya oleh guru, barulah masalah ini terungkap," paparnya.
Tak ingin puterinya kembali bermasalah, Bambang pun akhirnya menanyakan keinginan puterinya. Dengan lantang, puterinya tidak lagi berminat jadi dokter dan ingin kembali bermusik.
Mendengar itu, Bambang pun membuat surat pernyataan pengunduran diri anaknya dari program profesi Kedokteran. Puterinya dibebaskan untuk melanjutkan pendidikan dimanapun sesuai keinginannya.
"Puteri saya kan sudah dapat ijasah sarjana kedokteran. Ya sudah karena tidak ingin meneruskan koas untuk jadi dokter, dia bisa lanjut pendidikannya kemana saja. Sekarang sudah bisa menyanyi yang merupakan hobinya yang lama. Ini yang melegakan kami," ungkapnya.
Bambang berharap pengalaman puterinya itu bisa jadi pembelajaran semua pihak. Melalui threat di Twitter yang akhirnya membuka kasus-kasus serupa dari sejumlah warganet, Bambang berharap ada perubahan dari cara mendidik guru.
Baca Juga: CEK FAKTA: Ashanty Bagikan Detik-detik Anang Hermansyah Minta Cerai di Depan Teman?
Dari kasus itu ternyata bisa diketahui ada masalah dalam pendidikan guru atau tenaga pendidik. Guru sebagai pendidik tidak tuntas dalam belajar, banyak diantara mereka yang hanya medioker yang merasa kebenaran mutlak ada padanya dan bukan yang benar-benar berbakat dan berminat menjadi tenaga pendidik dan terampil mendidik murid, termasuk menguasai psikologi perkembangan dan lainnya.
Berita Terkait
-
Kejutan Ulang Tahun Nyeleneh, Pria Ini Diberi Sesajen Oleh Temannya
-
Viral Bocah SMP Curi Uang Orang Tua Rp20 Juta Demi Belikan Iphone untuk Pacar
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
-
Sesalkan Kasus Pelecehan UGM, Menteri PPPA: Tiap Kampus Harus Punya Satgas TPKS
-
Viral karena Film Pabrik Gula, Ini Sejarah Singkat Tradisi Manten Tebu
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Punya Jejak Cemerlang, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Jadi Ketum PERBANAS 20242028
-
Wabup Bantul Ingatkan Jangan jadi Korban, Ini Cara Tepat Selamat dari Ombak di Pantai
-
Hak Korban Tak Dipenuhi, Pemda DIY Desak UGM Laporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Polisi
-
Pemkab segera Luncurkan Program Pemberdayaan Difabel, Anggota Dewan Sleman Harapkan Hal Ini
-
Parkir ABA Jadi Ruang Terbuka Hijau, Malioboro Bakal Lebih Cantik, Tapi Nasib Pedagang?