SuaraJogja.id - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X melantik Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) DIY Wiyos Santoso sebagai Penjabat (Pj) Sekda DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta,Rabu (08/03/2023). Wiyos menggantikan sekda sebelumnya, Baskara Aji yang sudah memasuki masa pensiun pada awal Maret 2023 lalu.
Pelantikan Wiyos dilakukan untuk mengantisipasi kekosongan jabatan Sekda DIY. Hal ini sesuai Peraturan Presiden RI nomor 3 tahun 2018.
"Pj Sekda DIY bisa menjabat maksimal selama tiga bulan usai dilantik," ujarnya.
Menurut Sultan, Wiyos dinilai telah melewati kajian track record merujuk pada banyak faktor. Diantaranya, setidaknya memiliki pangkat Pembina Utama Muda Golongan IVC, berusia 1 tahun sebelum batas usia pensiun, dan memiliki penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 2 tahun terakhir.
Walaupun jabatan Pj Sekda bersifat sementara, Wiyos mempunyai wewenang sama seperti Sekda definitif. Nantinya Wiyos membantu Gubernur menyusun kebijakan dan membina hubungan kerja dengan aparatur di jenjang bawah.
“Dari sisi pertimbangan pengangkatannya, kepercayaan dan akuntabilitas adalah aspek terpenting. Seorang Pj Sekda memiliki peran sangat sentral karena memiliki kewajiban memimpin," tandasnya
Sultan meminta Sekda memiliki posisi, fungsi, dan tugas maupun hak dan kewajiban dalam memimpin OPD di bawahnya. Penunjukan Wiyos diharapkan mampu membantunya untuk melaksanakan RPJMD 2023 dan mampu mengambil peran penanggung jawab dalam sisi manajemen.
“Saya harap hari ini dijadikan starting point oleh seorang Wiyos Santoso sebagai Penjabat Sekda dalam mengemban tugas," paparnya.
Terkait pengangkatan Sekda definitif, Sultan belum berkomentar banyak. Pihaknya masih menunggu pemerintah pusat untuk mengeluarkan surat keputusan presiden terkait penunjukan Sekda DIY.
Baca Juga: Lolos Seleksi Pansel, Ini Dia Tiga Calon Sekda DIY
Namun Sultan sudah mengirim tiga rekomendasi calon Sekda DIY kepada tim panitia akhir seleksi Sekda DIY di Jakarta. Yakni Benny Sunarsono, Singgih Raharjo dan Tri Saktiyana.
“Saya belum bisa mengatakan itu kapan, menunggu dari pemerintah pusat. Karena yang menentukan Sekdanya kan Eselon 1, SK-nya Presiden. Jadi masih menunggu. Kalo saya [inginnya] secepat mungkin tapi kan saya tidak bisa memastikan. Itu tergantung rapat TPA dan SK Presiden,” tandasnya.
Sementara Wiyos mengungkapkan, dia akan melaksanakan tugas yang dibebankan sebagai seorang sekda. Program-program yang sudah ada akan ia jalankan sesuai dengan rencana penganggaran tahun ini.
“Tentunya kita mengamankan pelaksanaan anggaran 2023 dan penyusunan RPJMD 2022-2027 nanti karena kita kan juga tahu administrasi tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan di Sekda,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Semarakkan HUT DIY, Pameran Produk Unggulan Wirausaha Desa Preneur Digelar
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta