SuaraJogja.id - Erupsi gunung Merapi kerap dikaitkan dengan fenomena lain, yang terkait dengan ekosistem pegunungan. Misalnya saja, turunnya hewan dari kawasan gunung ke lembah bahkan ke permukiman masyarakat.
Sehari sebelum erupsi Merapi terjadi pada hari ini, Sabtu (11/3/2023) siang, seekor kijang liar tertabrak kendaraan, di kawasan Kapanewon Ngaglik, Rabu (8/3/2023) malam.
Kabar kijang liar yang sampai ke kawasan warga dan tertabrak kendaraan itu, diketahui lewat media sosial @merapi_uncover dengan narasi sebagai berikut:
[Breaking News] Kecelakaan Motor vs Kijang (Hewan) jalan kaliurang timur ke arah selatan, jl gandok tambakan, selatan perempatan makam | @obiezul1
KSB Tata Usaha Usaha Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta, Ahmadi menjelaskan, satwa liar merespon kejadian alam, secara pengalaman bisa jadi ada kaitannya.
"Namun secara ilmiah belum bisa dijelaskan detail," kata dia, dihubungi pada Sabtu.
otUntuk berita terkait kijang tertabrak mor, pihaknya tidak mendapat laporan tersebut.
Melihat isi kabar peristiwa terkait, Ahmadi menilai ada informasi tidak konsisten soal lokasi.
"Tetapi jika itu di Kapanewon Ngaglik, maka diragukan kijang tersebut dari Merapi. Karena melewati kapanewon Pakem dan jauh sekali lebih dari 10 Km. Dan daerah Ngaglik di luar pemantauan kami [BTNGM]," tuturnya.
Baca Juga: Sejarah Erupsi Gunung Merapi dari Masa ke Masa
Ia menambahkan, jika yang dimaksud peristiwa itu terjadi di kawasan wisata Kaliurang --dekat dengan kantor TNGM--, Ahmadi menyatakan pihaknya telah melakukan cross check ke lapangan.
"Tidak ada kejadian tersebut. Kesimpulan kami, berita tersebut tidak bisa diyakini," ujarnya.
"Kalau kejadian di Ngaglik, bukan kewenangan kami. Karena dapat dipastikan bukan satwa kijang dari kawasan TNGM. Kalau di luar kawasan [pengawasan TNGM] bisa cek ke BKSDA DIY," tuturnya
Sementara secara terpisah, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada.
"Jangan panik dan tidak mudah terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Merapi. Tetap ikuti informasi dan arahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman," kata dia.
Pemkab Sleman terus komunikasi intens dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi