Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 11 Maret 2023 | 22:45 WIB
Tangkapan layar Gunung Merapi di perbatasan DIY-Jawa Tengah Erupis, Sabtu (11/3/2023). (Twitter/@calyadaa_)

"Tidak ada kejadian tersebut. Kesimpulan kami, berita tersebut tidak bisa diyakini," ujarnya.

"Kalau kejadian di Ngaglik, bukan kewenangan kami. Karena dapat dipastikan bukan satwa kijang dari kawasan TNGM. Kalau di luar kawasan [pengawasan TNGM] bisa cek ke BKSDA DIY," tuturnya

Sementara secara terpisah, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta masyarakat untuk tetap tenang, namun waspada.

"Jangan panik dan tidak mudah terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Merapi. Tetap ikuti informasi dan arahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman," kata dia.

Baca Juga: Sejarah Erupsi Gunung Merapi dari Masa ke Masa

Pemkab Sleman terus komunikasi intens dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), lanjutnya.

Terkait upaya mitigasi yang dilakukan, pihaknya telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk secara intens melakukan pemantauan perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

Selain itu, mengecek EWS (Early Warning System) agar siap dibunyikan dalam keadaan bahaya. Demikian juga armada dan petugas evakuasi juga siap.

"Kami minta agar melakukan pengamanan wilayah berbahaya 5 Km sesuai rekomendasi dari BPPTKG," jelas Kustini.

Dari erupsi siang tadi, Kustini mengatakan tidak ada wilayah di Sleman yang terdampak hujan abu vulkanik.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi dan Sebar Abu Vulkanik Tebal

"Objek wisata Bunker Kaliadem dan Penambangan di Kali Gendol sudah steril dari aktivitas. Serta wilayah Kaliurang Timur, di seputaran gardu pandang, untuk jalan sudah ditutup dari pengunjung," jelas Kustini.

Load More