SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi lonjakan wisatawan baru akan terasa pada H-7 Lebaran nanti. Hingga puncaknya yang diperkirakan baru berlangsung pada H+2 Hari Raya Idul Fitri.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranawa Eryana mengatakan bahwa hingga saat ini tingkat reservasi masih cenderung landai. Hal itu memang biasa terjadi pada bulan-bulan ramadan.
"Jadi saya bicara tentang data reservasi dulu ya, dari 19 sampai 27 (April) itu masih diisi sekitaran 45 sampai 50 persen. Belum ada pergerakan yang signifikan," kata Deddy, Sabtu (8/4/2023).
Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, tingkat reservasi pun tak jauh berbeda. Reservasi baru akan meningkat pada sekitar H-7 menjelang Lebaran nanti.
Baca Juga: Lebaran 2023: Jawa Timur Bakal Diserbu 21,2 Juta Pemudik!
Berkaca pada ramadan tahun lalu, kata Deddy, diprediksi puncak reservasi terjadi pada H+1 hingga H+2 Lebaran. Ia menyebut wisatawan yang datang ke Jogja akan membludak seperti tahun lalu.
"Nah biasanya reservasi meningkat itu H-7, tapi dari data kita saat ini, yang paling tinggi kedatangan wisatawan di Jogja itu H+2, data yang sekarang lho, belum tentu, ini bisa berubah," ucapnya.
"Kayak tahun lalu itu kita juga memprediksinya juga meleset, ternyata H-1 juga kedatangan, membludaknya itu H+1 bukan H+2 gitu lho. Tahun lalu mbludak lho Jogja," sambungnya.
Meskipun masih cenderung landai dari segi reservasi, PHRI DIY tidak diam saja. Selama bulan ramadan pihaknya mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak tingkat keterisian kamar hotel di Jogja.
Salah satunya dengan menyediakan berbagai promo dan paket puasa. Dari berbagai promo itu disebut cukup membantu operasional hotel-hotel selama ramadan.
Baca Juga: Terlengkap! Jadwal One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2023
"Kiatnya kalau kami kan biasa selama ramadan, masih dengan ritual lama kita jalankan, promo kamar hotel, lalu membuat paket buka puasa baik di hotel dan restoran," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kronologi 'Nyuwun Sewu' Keraton Jogja Gugat PT KAI Seribu Perak
-
Candi Sojiwan, Candi Bercorak Buddha yang Tersembunyi di Prambanan
-
Makna Nuwun Sewu dan Kaitannya dengan Denda Rp1000 Keraton Jogja untuk PT KAI
-
Hana Bank dan KTO Jalin Kerja Sama, Bidik Wisatawan Indonesia
-
Kronologi 9 Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Raksasa di Soppeng
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony