SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta menggelar rekonstruksi adegan aksi klitih atau kekerasan jalanan Bumijo di Jalan Tentara Pelajar Yogyakarta, Senin (10/04/2023). Reka ulang diikuti tujuh tersangka berusia dewasa seperti RK(18), DK (19), SD (19), FR (18), IS (20) dan AND (18).
Sedangkan sembilan tersangka anak berhadapan dengan hukum (ABH) diperankan oleh peran pengganti. Mereka adalah BR (15), BS (16), AR (17), RC (17), RV (17), SF (16), FQ (16), ZD (15) dan RF (17).
"Hari ini rekonstruksi adegan terkait perkara 170 (Pasal Penganiayaan) di Bumijo dengan jumlah adegan rekontruksi sebanyak 19 dengan poin-poin yang ada di setiap adegan. Sesuai fakta yang ada karena pada saat sebelum pelaksanaan rekontruksi kita laksanakan dulu kegiatan pra rekontruksi,” papar Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, AKP Archye Nevada disela rekonstruksi.
Menurut Archye, seluruh adegan rekonstruksi mengacu dari hasil penyidikan sebelumnya. Diantaranya pertemuan rombongan pelaku dengan korban hingga terjadinya aksi penganiayaan pada 24 Maret 2023 sekitar 05.20 WIB.
Aksi kekerasan tersebut mengakibatkan NH (15) mengalami luka serius. Saat ini korban masih dirawat di RSUP Dr Sardjito.
Baca Juga: Pemda DIY Didesak Bentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan di Tengah Maraknya Aksi Klitih
“Untuk DPO kami masih mendalami terkait diduga pelaku lainnya karena ini masih penyelidikan akan terus kami kembangkan terhadap pelaku-pelaku lainnya yang terlibat dalam kejadian tersebut," jelasnya.
Archye menambahkan, sejumlah fakta terungkap dalam reka adegan tersebut. Diantaranya pelemparan batu dilakukan tersangka kepada korban yang menyebabkan kendaraan yang dikendarai korban terjatuh.
Saat korban terjatuh, para tersangka kemudian menganiayanya. Penganiayaan dilakukan dengan tangan kosong hingga benda tumpul seperti sarung, sabuk dan batu.
“Korban terjatuh menabrak pot karena lemparan batu dari tersangka setelah itu tidak sadarkan diri saat terjatuh tersebut terjadilah pengeroyokan oleh tersangka lain," jelasnya.
Kejadian tersebut berawal saat rombongan korban bertemu dengan rombongan tersangka. Dalam rombongan tersebut terjadi ketersinggungan antara kedua kelompok dan berujung pengejaran.
Sebelum terjadi lemparan, rombongan pelaku bertemu rombongan lainnya. Rombongan tersebut yang kemudian saling berselisih.
Baca Juga: Klitih Kembali Marak, Satpol-PP Kota Jogja Siap Intensifkan Pengawasan
"Banyak rombongan pelaku, tidak hanya rombongan pelaku yang ini tetapi ada rombongan lain yang diduga melakukan penganiayaan akan kami dalami terkait diduga pelaku lainnya," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Sempat Ramai Kasus Klitih, Ini Aturan Jam Istirahat Anak Sesuai Peraturan Daerah
-
Momen Saat Kapolda DIY Diceletuki Tersangka Klitih Bumijo Saat Beri Keterangan: Kami Diserang Kami yang Disalahkan
-
Pemda DIY Didesak Bentuk Satgas Pemberantasan Kejahatan Jalanan di Tengah Maraknya Aksi Klitih
-
Klitih Kembali Marak, Satpol-PP Kota Jogja Siap Intensifkan Pengawasan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
Terkini
-
Thrifting Aman Tanpa Gatal, Ini Tips Jitu Dokter UGM untuk Hindari Penyakit Kulit dari Baju Bekas
-
Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja
-
Saldo DANA Nambah Terus? Ini Link Aktif untuk Pemburu DANA Kaget yang Terbukti
-
Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi