Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 13 April 2023 | 16:25 WIB
Akses menuju Malioboro macet dipadati kendaraan wisatawan, Selasa (3/5/2022). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta menyatakan bakal melakukan rekayasa lalu lintas di wilayahnya pada momen libur Lebaran 2023 nanti. Rekayasa lalu lintas itu akan difokuskan ke sejumlah daerah rawan kepadatan di Kota Jogja.

"Jadi kita istilahkan untuk di kota Jogja saat ini belum terjadi kemacetan tapi rawan akan kepadatan arus lalu lintas. Dimana sering terjadi di kawasan Tugu, Malioboro dan juga di seputaran titik nol," kata Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Maryanto, Kamis (13/4/2023).

Disampaikan Maryanto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran Dishub Kota Jogja dan Dishub DIY. Rencananya rekayasa lalu lintas itu akan diberlakukan pada H-3 dan H+3 Lebaran nanti.

Ruas jalan yang dilakukan rekayasa saat itu nanti adalah di kawasan Malioboro. Ia menyebut pada H-3 dan H+3 Lebaran nanti car free night yang biasanya diterapkan pada pukul 18.00-21.00 WIB di kawasan sumbu filosofis itu akan ditiadakan.

Baca Juga: Duduk Perkara Pemkot Yogyakarta Larang Band Angklung Main di Jalanan Malioboro

"Jadi Malioboro akan tetap kita buka untuk memberikan akses kepada pengunjung menikmati kawasan Malioboro dan juga bertujuan untuk mengurangi volume kendaraan yang berada di seputaran kawasan Malioboro dan jalan sirip-siripnya baik yang di Jalan Pasar Kembang, Jalan Bhayangkara, Jalan Mataram. Sehingga arus lalu lintas bisa berjalan dengan lancar," terangnya.

Maryanto merinci ketika arus lalu lintas normal di kawasan Malioboro kendaraan bisa masuk dari tiga ruas jalan yang ada. Mulai dari Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali (ABA) dan Jalan Margo Utomo.

Namun ketika arus lalu lintas meningkat maka untuk kendaraan dari arah Abu Bakar Ali dan Margo Utomo dari arah utara maupun Kridosono dari arah timur tidak bisa masuk ke jalan Malioboro.

"Sehingga di sepanjang jalan ABA itu akan kita pasang barikade tapi sifatnya buka tutup. Ketika situasi arus lalu lintas normal maka akan kita buka untuk bisa masuk ke Malioboro," tuturnya.

Jika dalam situasi tersebut masih terjadi kepadatan dan antrean yang cukup panjang, maka arus lalu lintas dari arah Margo Utomo akan alihkan dari simpang tiga kliringan atas dan kliringan bawah, diarahkan ke timur untuk memutar di Kridosono.

Baca Juga: Pemkot Jogja Larang Angklung di Malioboro, Ini Alasannya

"Hal ini kita lakukan tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan yang sudah masuk ke Malioboro," ujar dia.

Kemudian ketika arus dari arah Jalan Mataram atau dari arah selatan juga padat. Maka pihaknya akan mencoba mengurangi volume kendaraan dari arah selatan dengan mengarahkan ke Kridosono.

"Lanjut ke arah selatan untuk di sirip-sirip Malioboro, kami sudah sepakat dengan Dishub Kota Jogja dan DIY bahwa untuk di Jalan Pajeksan yang biasanya tidak boleh masuk ke arah timur, untuk lebaran ini kita coba boleh masuk ke arah timur. Sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada di Jalan Beskalan," paparnya.

Sementara untuk arus lalu lintas di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta. Jika memang terjadi kepadatan arus lalu lintas maka kendaraan dari arah Jalan Ahmad Dahlan itu akan diarahkan ke kiri melalui simpang tiga PKU.

Itu membuat ruas jalan dari simpang tiga PKU sampai Titik Nol akan bebas untuk kendaraan yang mengarah ke barat. Hal itu untuk melonggarkan ruas jalan di area tersebut.

"Sehingga kepadatan yang dari arah Jalan Ahmad Yani ataupun Malioboro bisa langsung kita tarik arah ke kanan maupun ke kiri ataupun lurus menuju ke Keraton," kata dia.

Load More