Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 20 April 2023 | 10:35 WIB
Sejumlah jamaah Aolia melaksanakan Salat Idul Fitri di Kompleks rumah sesepuh Jamaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Kamis (20/4/2023). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

SuaraJogja.id - Ratusan Jamaah Masjid Aolia Padukuhan Panggang 3 Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul melaksanakan sholat Idul Fitri di Kompleks rumah sesepuh Jamaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo, Kamis (20/4/2023).

Sejak pukul 06.00 WIB, jamaah mulai berdatangan baik laki-laki ataupun perempuan. Mereka berduyun-duyun mendatangi kediaman Mursyid Jamaah Aolia tersebut. Salat Id sendiri dimulai sekira pukul 06.30 WIB dan selesai pukul 06.37 WIB.

Antusiasme masyarakat terlihat cukup tinggi karena masjid yang berada di pinggir jalan umum Panggang ini tak mampu menampung jamaah. Beberapa orang nampak salat di luar kompleks masjid.

Selain di kediaman lelaki yang akrab disapa Mbah Benu tersebut, di Padukuhan ini juga ada satu tempat yang lain.

Baca Juga: 8 Amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri, Apa Saja?

Mbah Benu menjelaskan alasan mereka menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena dirinya mendapat perintah langsung dari Tuhan.

Dia menyebut hal tersebut karena keyakinan yang selama ini mereka anut. Menurutnya di Indonesia ini bebas di mana jika ingin menyelenggarakan Hari Raya ataupun tidak tetap dipersilahkan.

"Indonesia itu bebas. Mau hari raya silahkan, tidak hari raya ya Monggo. Mau puasa monggo tidak puasa monggo. Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, Ndak boleh itu," terangnya, Kamis.

Menurutnya, tidak perlu rukiyatul hilal karena tidak ada urusannya dengan siapapun. Tidak melihat bulan karena tidak ada urusannya dengan bulan, karena itu urusan dirinya dengan Tuhan.

Dia menandaskan berdasarkan perhitungan kalender mereka, maka perayaan Hari Raya Idul Fitri jatuh lebih cepat dibanding dengan kalender pemerintah. Di mana berdasarkan perhitungan mereka maka hari Raya Idul Fitri jatuh hari Kamis (20/4/2023) ini.

Baca Juga: Tiga Pusat Lokasi Salat Idul Fitri di Kota Batam

"Karena kita bukan organisasi saya tidak hapal, kan di mana-mana. Jamaah saya itu tersebar di Sulawesi ada, Kalimantan ada di Sumatera, India, Filipina bahkan di Arab Saudi juga ada. Tapi silent," tambahnya

Dia menandaskan jamaahnya tidak pernah menjelekkan pihak lain. Namun jika dijelekkan, dia justru mempersilahkannya.

Namun dia menghimbau kepada jamaahnya untuk tidak marah karena tidak ada kamus marah di Jamaah Aolia sesama anak cucu ada.

"Jadi kita semua itu saudara. Harus saling mencintai satu sama lain. Harus mengajak kebaikan jadi sama orang lain agama lain tidak masalah. Apalagi sesama muslim, tidak masalah. Apalagi sama pemerintah tidak masalah," ujar dia

Rangkaian Hari Raya Idul Fitri sendiri sudah dimulai dengan tema takbir pada Rabu (19/4/2023). Ada beberapa lokasi di Wilayah panggang yang juga melaksanakan hal serupa. Mereka menyelenggarakan salat Idul Fitri di masjid masing-masing.

Nampak pada kegiatan ini sejumlah anggota Banser mengamankan jalannya pelaksanaan salat Id ini. Terpantau ada 6 orang anggota Banser dari Kapanewon Purwosari yang turut mengamankan pelaksanaan salat Id yang digelar Jamaah Aolia.

"Kami nderek kyai. Ini salah satu takdim kami terhadap para kyai,"ujar pelatih Banser Purwosari, Gunawan.

Kapolsek Panggang AKP Anang Prastawa menambahkan di Kapanewon Panggang sendiri ada 7 titik yang melaksanakan salat Id pada Kamis ini.

Di mana dua di antaranya ada di Padukuhan Panggang 3. Dia menandaskan aparat kepolisian menjaga setiap kegiatan yang dilaksanakan masyarakat.

"Kita selalu berjaga dan mengamankan setiap kegiatan masyarakat," tutur dia.

Kontributor : Julianto

Load More