SuaraJogja.id - Ratusan Jamaah Masjid Aolia Padukuhan Panggang 3 Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang, Gunungkidul melaksanakan sholat Idul Fitri di Kompleks rumah sesepuh Jamaah Aolia, Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo, Kamis (20/4/2023).
Sejak pukul 06.00 WIB, jamaah mulai berdatangan baik laki-laki ataupun perempuan. Mereka berduyun-duyun mendatangi kediaman Mursyid Jamaah Aolia tersebut. Salat Id sendiri dimulai sekira pukul 06.30 WIB dan selesai pukul 06.37 WIB.
Antusiasme masyarakat terlihat cukup tinggi karena masjid yang berada di pinggir jalan umum Panggang ini tak mampu menampung jamaah. Beberapa orang nampak salat di luar kompleks masjid.
Selain di kediaman lelaki yang akrab disapa Mbah Benu tersebut, di Padukuhan ini juga ada satu tempat yang lain.
Mbah Benu menjelaskan alasan mereka menyelenggarakan salat Id lebih awal ketimbang dengan penetapan pemerintah karena dirinya mendapat perintah langsung dari Tuhan.
Dia menyebut hal tersebut karena keyakinan yang selama ini mereka anut. Menurutnya di Indonesia ini bebas di mana jika ingin menyelenggarakan Hari Raya ataupun tidak tetap dipersilahkan.
"Indonesia itu bebas. Mau hari raya silahkan, tidak hari raya ya Monggo. Mau puasa monggo tidak puasa monggo. Itu tidak masalah yang penting jaga persatuan dan kesatuan. Jangan menyalahkan yang lain, Ndak boleh itu," terangnya, Kamis.
Menurutnya, tidak perlu rukiyatul hilal karena tidak ada urusannya dengan siapapun. Tidak melihat bulan karena tidak ada urusannya dengan bulan, karena itu urusan dirinya dengan Tuhan.
Dia menandaskan berdasarkan perhitungan kalender mereka, maka perayaan Hari Raya Idul Fitri jatuh lebih cepat dibanding dengan kalender pemerintah. Di mana berdasarkan perhitungan mereka maka hari Raya Idul Fitri jatuh hari Kamis (20/4/2023) ini.
Baca Juga: 8 Amalan Sunnah yang Bisa Dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri, Apa Saja?
"Karena kita bukan organisasi saya tidak hapal, kan di mana-mana. Jamaah saya itu tersebar di Sulawesi ada, Kalimantan ada di Sumatera, India, Filipina bahkan di Arab Saudi juga ada. Tapi silent," tambahnya
Dia menandaskan jamaahnya tidak pernah menjelekkan pihak lain. Namun jika dijelekkan, dia justru mempersilahkannya.
Namun dia menghimbau kepada jamaahnya untuk tidak marah karena tidak ada kamus marah di Jamaah Aolia sesama anak cucu ada.
"Jadi kita semua itu saudara. Harus saling mencintai satu sama lain. Harus mengajak kebaikan jadi sama orang lain agama lain tidak masalah. Apalagi sesama muslim, tidak masalah. Apalagi sama pemerintah tidak masalah," ujar dia
Rangkaian Hari Raya Idul Fitri sendiri sudah dimulai dengan tema takbir pada Rabu (19/4/2023). Ada beberapa lokasi di Wilayah panggang yang juga melaksanakan hal serupa. Mereka menyelenggarakan salat Idul Fitri di masjid masing-masing.
Nampak pada kegiatan ini sejumlah anggota Banser mengamankan jalannya pelaksanaan salat Id ini. Terpantau ada 6 orang anggota Banser dari Kapanewon Purwosari yang turut mengamankan pelaksanaan salat Id yang digelar Jamaah Aolia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus