SuaraJogja.id - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Anggota Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Bripda Dhendri Ahmad Septian.
Diketahui Bripda Dhendri menjadi korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakarta Utara oleh tiga pelaku tindak pidana terorisme asal Uzbekistan.
"Saya datang mewakili teman-teman Polda DIY datang untuk menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga," kata Suwondo, ditemui di rumah duka, Jumat (21/4/2023) kemarin.
Disampaikan Suwondo, almarhum Dhendri yang meninggal dalam tugas patut diberikan penghormatan dan penghargaan yang layak atas jasa-jasanya.
Baca Juga: Bripda Dhendri Ahmad yang Tewas Ditusuk Teroris Dimakamkan secara Kepolisian dan Adat
"Karena beliau itu meninggal dalam tugas tentunya saya selaku kepala kepolisian daerah yang ada di sini memberikan penghargaan penghormatan terakhir kepada jenazah," ucapnya.
"Selain itu dengan memberi semangat kepada keluarga yang ditinggalkan karena ini merupakan tetap sebagai keluarga besar Polri walaupun tidak lagi bersama dengan kita dalam bertugas," sambungnya.
Dalam upacara pemakaman tersebut, turut dibacakan pula keputusan dari Kapolri tentang kenaikan pangkat luar biasa anumerta yang diterima almarhum Dhendri. Berdasarkan surat keputusan itu, mendiang Dhendri mendapat kenaikan pangkat setingkat dari Bripda menjadi Briptu anumerta.
Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan Dhendri meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif akibat beberapa luka tusukan, saat menggagalkan upaya pelarian yang dilakukan tiga warga negara Uzbekistan yang mencoba kabur dari ruang detensi Kantor Imigrasi Jakarta Utara, Senin (10/4).
Tiga dari empat warga negara Uzbekistan tersebut melakukan penyerangan kepada petugas Imigrasi dan anggota Densus yang melakukan penjagaan. Peristiwa penyerangan terjadi petugas sedang bersiap sahur.
Baca Juga: Sosok Almarhum Bripda Dhendri Anggota Densus 88, Keluarga Sebut sejak Kecil Cita-citanya jadi Polisi
Ketiga pelaku menyerang lima petugas menggunakan pisau dapur yang diperoleh dari pantry. Pelaku menjebol platfom ruang detensi untuk melarikan diri karena tidak ingin dideportasi ke negara asalnya.
Terkait gugurnya Bripda Dhendri setelah menjalani perawatan medis akibat luka tusukan dalam insiden penyerangan oleh warga negara Uzbekistan, apakah akan dinaikkan pangkatnya menjadi Anumerta, Aswin menyebut, pihaknya akan memberikan yang terbaik.
"Kami akan berikan yang terbaik untuk Almarhum, untuk mengenang jasa-jasanya," kata Aswin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik Juni 2025
-
5 Rekomendasi Body Lotion Super Murah Mulai Rp13 Ribuan, Gercep Atasi Kulit Kering
-
Winger yang Diabaikan Lionel Scaloni Segara Bela Malaysia, FAM Bayar Berapa?
-
Jejak Brutal Bek Naturalisasi Malaysia Facundo Garces: Saya Bukan Orang Gila
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
Terkini
-
Bantul Targetkan Bebaskan 330 Hektare dari Kumuh: Ini Strategi Ambisiusnya di 2026
-
AirNav Indonesia Prediksi Tak Ada Lonjakan Penumpang Pesawat saat Libur Idul Adha
-
6 Juni 2025 Idul Adha Serentak, MUI DIY Ingatkan Soal Takbir Tertib dan Solidaritas Sosial
-
TKP ABA Tutup: Pedagang & Jukir Terancam di Menara Kopi? Akses Sulit, Lahan Sempit Jadi Sorotan
-
Dari Ledakan Amunisi hingga Pengamanan Kejaksaan, Pakar UGM Soroti Soal Disiplin dan Pengawasan TNI