SuaraJogja.id - Musim libur Lebaran telah tiba. Keluarga mulai berkumpul merajut kembali tali silaturahmi yang sudah lama terlupakan.
Namun selain pulang ke kampung halaman atau mudik saat libur hari raya Idul Fitri kali ini. Tak ada salahnya juga untuk menikmati sejumlah destinasi wisata yang menarik.
Salah satunya yang ada di lereng Gunung Merapi tepatnya di kawasan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jika sebelumnya masyarakat lebih mengenalnya dengan Taman Kaliurang, kini objek wisata ini makin berbenah dengan mengusung nama baru menjadi Kaliurang Park Botanical Garden.
Pengelola Kaliurang Park, Agung Trianto menuturkan kawasan ikonik di sisi lereng Gunung Merapi ini tengah melalui proses rebranding. Tampil lebih modern, Kaliurang Park hadir dengan sejumlah wahana baru yang siap memanjakan anak-anak saat berlibur.
"Sesuai tagline kita, Botanical Garden, ada banyak hal baru di sini termasuk dengan 100 spesies tanaman langka. Itu yang menjadi modal kita untuk sebagai wahana yang menggabungkan alam, budaya dan kekinian teknologi," kata Agung kepada awak media, Sabtu (22/4/2023).
Tak hanya dari segi flora saja yang kemudian menjadi daya tarik. Kaliurang Park juga menambah wahana-wahana atau tempat bermain.
Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah wahana baru bernama Mountain Slide Pelangi atau wahana permainan berseluncur. Wahana yang memiliki panjang lebih kurang 70 meter ini disebut baru pertama hadir di Jogja.
"Wahana Mountain Slide ini termasuk yang cukup baru di Jogja. Nanti pengunjung bisa meluncur dari atas dengan ban," ucapnya.
Selain itu, dari sisi kemajuan teknologi, Kaliurang Park menyajikan wahana bioskop Virtual Reality (VR). Lalu ada pula wahana Flying Fox sepanjang 72 meter dengan ketinggian 8 meter dan juga wahana mandi salju untuk anak-anak.
Baca Juga: Jamnas Yamaha Riders Federation Indonesia Kelima Berlangsung Seru, Ribuan Biker Hadir di Kaliurang
Tak hanya itu saja, sejumlah wahana kolaborasi dengan warga Kaliurang pun juga bisa dijajal oleh pengunjung. Mulai dari edukasi sampah, ecoprint, serta kebudayaan berupa jemparingan hingga musik gamelan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Masuk Pekan Kedua, Sinners Bertahan di Puncak Box Office dengan Rp758 M
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Link Saldo DANA Kaget Gratis Buat Beli Tiket Bioskop Malam Mingguan, Cek di Sini!
-
Promo Kamis Manis m.tix by XXI dari BRI, Nonton Film Lebih Hemat!
-
Bukan Cuma Salah Bioskop: Saat Kesadaran Kalah Sama Ego Nonton
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF