SuaraJogja.id - Ratusan warga dan wisatawan menyerbu gunungan Garebeg Syawal di depan Masjid Gede Kauman, Sabtu (22/4/2023). Datang sejak pagi hari, mereka tak sabar mengambil beragam uba rampe gunungan yang baru saja dibawa dibawa para abdi dalem Keraton Yogyakarta untuk didoakan.
Dikawal prajurit atau bregada Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero dan Nyutra, uba rampe lima gunungan habis diserbu warga hanya dalam waktu beberapa menit. Bukan tanpa alasan, selama tiga tahun pandemi Covid-19, mereka tak bisa "ngalap berkah" gunungan yang diberikan Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X karena prosesi tersebut ditiadakan.
"Lumayan dapat ketan, nunggu rebutan dari pagi," ujar Tami (43), salah satu warga asal Jalan Magelang disela prosesi.
Tami mengaku sudah menunggu untuk mendapatkan berkah gunungan sejak lama. Setelah Keraton akhirnya kembali menggelar Garebeg Syawal, dia merasa bersyukur bisa ikut ngalap berkah ubo rampe yang menjadi pertanda kemurahan rejeki dan kesehatan.
Baca Juga: Hanya Sekali, Masjid Gedhe Kauman Pastikan Gelar Salat Idul Fitri pada 21 April 2023
Dia mengaku sudah berburu gunungan sejak kecil. Meski harus jalan jauh dari rumahnya ke Masjid Gede Kauman, dia dan keluarganya selalu menyempatkan diri melihat garebeg.
"Kalau dulu ada gajah saat garebeg, sekarang nggak ada," ujarnya.
Sementara Penghageng II Kawedanan Reksa Suyasa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KRT Kusumanegara mengungkapkan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat membuat tujuh guungan Garebeg Syawal. Yakni tiga Gunungan Kakung, Gunungan Estri atau Wadon, Gunungan Gepak, Gunungan Dharat, dan Gunungan Pawuhan.
Gunungan garebeg ini merupakan pemberian Sri Sultan HB X kepada rakyatnya. Selain itu sebagai ucapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah hidup.
"Pemberian seorang Raja Sultan kepada rakyatnya atas perintah agama. Kalau isinya hasil bumi pertanian, jadi ada sayur mayur, ketan dan lainnya. Lambang syukur atas hidup dari Allah," jelasnya.
Baca Juga: Digempur Modernisasi, Regenerasi Prajurit Keraton Mendesak Dilakukan agar Tak Punah
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Grebeg Syawal Hingga Ziarah, Mengungkap 5 Tradisi Lebaran Istimewa di Cirebon
-
Berencana Liburan ke Keraton Yogyakarta? Ini Harga Tiket dan 5 Pengalaman Unik yang Didapat
-
Fakta Unik Keraton Kilen Yogyakarta: Tempat Jokowi Bertemu Empat Mata dengan Sultan Hamengkubuwono X
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
Terpopuler
- 1 Detik Setelah Pascal Struijk Naturalisasi, Harga Pasar Timnas Indonesia Termahal ke-4 di Asia
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan Mei 2025: Mesin Tak Merepotkan, Irit Bensin, Pajak Murah
- Selamat Tinggal Persib, Nick Kuipers Hengkang ke Eropa Musim Depan?
- Petinggi Venezia Ucapkan Terima Kasih ke Inter Milan, Resmi Lepas Jay Idzes?
- Pemain Keturunan Bandung Mauro Zijlstra Resmi Salaman
Pilihan
-
Tak Kapok Tragedi Kanjuruhan, Oknum Aremania Berulah Lempari Bus Persik Kediri
-
Data dan Fakta El Clasico Jilid 4 Musim Ini: Barcelona Kalahkan Real Madrid?
-
Butuh Dana Cepat? Kenali Pinjol Aman dan Hindari Risiko Bunga Tinggi
-
Hasil BRI Liga 1: Gol Indah Ramadhan Sananta Bawa Persis Kalahkan PSBS Biak
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Mei 2025. Awet Lebih dari Sehari
Terkini
-
Sekolah Rakyat: Solusi Pendidikan untuk Kaum Miskin Ekstrem? Wamen Tinjau Langsung Tamansiswa
-
Ruang Bernafas di Tengah Kepadatan: RTP Gatotkaca Jadi Solusi Kumuh di Mrican
-
Lansia Mendominasi, 332 Calon Haji Kulon Progo Dilepas ke Tanah Suci
-
Rebut Saldo DANA Kaget Hari Ini! Bisa Buat Liburan Panjang Akhir Pekan di Jogja
-
Mitos Detoks Setelah Liburan, Lebih Baik Lakukan Ini Menurut Ahli Gizi UGM