SuaraJogja.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sejak Januari hingga Maret 2023. Dalam tiga bulan pertama tahun ini jumlah wisman ke DIY mencapai 13.749 kunjungan.
"Januari-Maret 2023 tercatat yang berkunjungan ke DIY sebanyak 13.749 kunjungan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY Herum Fajarwati, saat rilis Selasa (2/5/2023).
Dari jumlah tersebut, kata Herum, terbanyak merupakan wisman yang berasal dari Malaysia yakni mencapai 6.843 wisman atau 50 persen. Kemudian disusul dari kebangsaan Singapura yang menyentuh angka 1.837 wisman atau 13 persen.
Kemudian sisanya berasal dari berbagai negara mulai Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Jepang, Korsel, Prancis, serta lainnya berkisar 1-2 persen.
"Secara wilayah tertinggi wisman berasal dari ASEAN yakni 10.563 wisman atau 76,83 persen, lalu Eropa sebanyak 1.360 wisman atau 9,89 persen, lalu Asia selain ASEAN ada 1.102 atau 8,02 persen," terangnya.
Secara khusus, disampaikan Herum, jika berdasarkan data perbulan. Sejak awal tahun lalu jumlah kunjungan wisman selalu mengalami kenaikan.
BPS DIY mencatat pada Januari ada 3.883 wisman yang berkunjung ke Jogja. Lalu Februari naik menjadi 4.849 wisman dan Maret naik lagi mencapai 5.017 kunjungan.
"Perkembangan untuk wisman dari Janurari, Februari, Maret dari bulan ke bulan selalu mengamali kenaikan. Jumlah kunjungan wisman pada posisi Maret 2023 kalau perkembangan secara month to month (Februari ke Maret) mengalami kenaikan 3,46 persen," ungkapnya.
Kendati terus mengalami kenaikan dari bulan ke bulan, Herum menyebut bahwa jumlah kunjungan wisman dalam tiga bulan pertama tahun ini belum sebaik tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Namun memang sudah membaik ketimbang dari tahun 2021 dan 2022 yang nihil pada periode yang sama.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY Naik Signifikan Pasca Lebaran, Sembilan Pasien Meninggal Dunia
"Khusus untuk perkembangan Januari-Maret meskipun dari bulan ke bulan mengalami kenaikan tetapi belum pulih kalau kita bandingkan seperti kondisi sebelum Covid-19. Pada 2023 itu belum setinggi dibandingkan tahun-tahun 2017 hingga 2020," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Saldo Gratis Hari Ini, Cek Link Aktif DANA Kaget di Sini
-
Harus Sediakan 1.000 Ton per Hari, Pengolahan Sampah jadi Energi Listrik di Jogja masih Dilematis
-
Profil Untoro Wiyadi: Dari Kepala BUKP Jadi Tersangka Korupsi Rp8 M, Terancam Penjara Seumur Hidup
-
Makan Bergizi Gratis Berujung Maut? Kontroversi Merebak, Program Prabowo di Ujung Tanduk
-
Pejabat Jadi Tersangka Korupsi Internet, Bupati Sleman Siap Rombak Staf Ahli