Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 16 Mei 2023 | 20:00 WIB
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengunggah momen kebersamaan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Twitter @mohmahfudmd)

SuaraJogja.id - Penceramah, Habib Bahar Smith dikabarkan menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal di Bogor, Jumat (13/5/2023) lalu. Akibat insiden tersebut, Bahar Smith disebutkan mengalami luka di bagian perut.

Dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan sementara ini pihaknya menyerahkan kasus itu kepada pihak kepolisian. Ia akan membiarkan kepolisian untuk mengusut kasus itu hingga ditemukan titik terang.

"Ya biar diperiksa lah oleh polisi dulu. Kita kan enggak bisa berkomentar, ditembaknya dimana, lukanya dimana kan itu belum jelas juga. Kita tunggu saja penjelasan polisi," kata Mahfud ditemui di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Sewon, Bantul, pada Selasa (16/5/2023).

Mahfud sendiri mengaku belum mendapatkan kronologi rinci atas kasus penembakan kepada Bahar Smith tersebut. Saat ini ia membiarkan pihak berwenang untuk bekerja sesuai prosedur yang ada.

Baca Juga: Sederet Klaim Habib Bahar Bin Smith Ditembak OTK: Ngaku Dibuntuti Orang

"Belum, belum [dapat kronologi rinci kasus Bahar Smith], itu kan secara teknis ya," ujarnya.

Kendati begitu Mahfud menegaskan bahwa penegakan hukum harus tetap dilakukan. Termasuk dengan mencari berbagai bukti yang ada dalam peristiwa itu.

"Yang jelas hukum ya harus ditegakkan, harus dicari buktinya gitu. Kita tunggu aja deh," tegasnya.

Pihaknya baru akan turun tangan ketika mendapat laporan bahwa kasus-kasus itu macet dari segi penanganannya. Namun jika tidak maka prosedur akan diserahkan kepada pihak berwajib dalam hal ini kepolisian.

"Biasanya saya baru dapat laporan itu kalau macet-macet gitu, menjadi isu, baru saya ikut berbicara. Kalau itu kan prosedur biasa dan bisa terjadi dimana saja di seluruh Indonesia, memang tugas polisi. Di 520 polres itu kan hal-hal seperti itu mungkin saja terjadi, itu kan baru satu," ungkapnya.

Baca Juga: Sebelum Habib Bahar Ditembak, Ada Mobil Kijang Warna Hitam Terus Membuntuti

Load More