SuaraJogja.id - Base Transceiver Station (BTS) dari Kementrian Komunikasi dan Infomartika (Kominfo) dipasang di daerah-daerah blank spot atau area yang tidak terjangkau dengan jaringan internet. Salah satunya adalah di Dusun Klapaloro 2 Kelurahan Giripanggung Kapanewon Tepus Gunungkidul. BTS ini diduga merupakan bagian dari Proyek Bakti Kominfo.
Di dusun ini memang susah untuk mengakses internet. Karena hanya satu jaringan seluler yang selama ini bisa dimanfaatkan. Dan itupun tidak semuanya mampu terjangkau dengan sinyal jaringan provider seluler.
Warga Klapaloro 2, Rusmiastuti menuturkan karena tidak ada sinyal atau masuk wilayah Blank Spot, maka kemungkinan Kominfo menargetkan untuk memasang BTS penguat sinyal internet. Apalagi selama Pandemi Covid19, para pelajar harus mengikuti pembelajaran secara online.
"Anak-anak harus belajar di rumah dengan handphone,"tutur dia, Rabu (24/5/2023).
Karena itulah, akhirnya dipasang BTS dari Kominfo di Puskesmas Pembantu Tepus II. Di mana gedung tersebut memang tidak digunakan selama Pandemi Covid19. Dan akhirnya tahun 2020 yang lalu, BTS tersebut terpasang.
BTS itupun terpasang di depan Kantor Puskesmas Pembantu dan mulai dimanfaatkan warga. Kala itu memang cukup banyak pelajar yang memanfaatkannya untuk belajar secara online. Setiap pagi, banyak pelajar bahkan dari Padukuhan lain yang datang ke tempat tersebut.
"Dulu memang banyak yang datang ke sini,"tutur dia.
Namun sayang, tidak semua penduduk dusun tersebut bisa memanfaatkan jaringan internet dari BTS yang terpasang. Karena ternyata hanya sekira 3 rumah di sekitar BTS yang bisa menjangkau jaringan internetnya. Dia mengungkapkan jarak yang bisa menjangkau hanya sekira 50 meter dari BTS.
Rusmiastuti memakluminya karena tinggi antena BTS tersebut hanya 1,8 meter. Di antena tersebut terpasang sebuah benda mirip Parabola yang kemungkinan adalah penangkap sinyal. Sehingga daya jangkauan yang terbatas tidak bisa mencakup semua Padukuhan.
Petugas Puskesmas yang dipercaya mengurusi operasional BTS tersebut, Deddy Dwi Saputra menuturkan, BTS tersebut sempat berfungsi namun akhirnya banyak yang tidak menggunakan karena sinyalnya yang lemot. Dia sendiri kewalahan ketika harus mengurusinya karena tugas pokoknya adalah mengurusi keuangan Puskesmas.
"Lha kalau saya sebentar-sebentar suruh ke sini, saya kewalahan dong. Apalagi jaraknya dari Puskesmas Induk ke sini 10 kilometer,"terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Cara Sukses Klaim DANA Kaget: Dijamin Dapat Saldo Setiap Hari
-
Makan Bergizi Gratis Gunungkidul Terancam? Dapur SPPG Banyak yang Belum Bersertifikat
-
Rumah Warga di Kulon Progo Terancam Longsor Akibat Tambang Ilegal: Tinggal Sejengkal dari Maut
-
Rapat Perdana UMK 2026 Gunungkidul Digelar: Akankah Ada Kenaikan Signifikan? Ini Bocorannya
-
5 Minuman Khas Jogja Pelepas Dahaga saat Lelah Berkeliling Wisata di Cuaca Panas