SuaraJogja.id - Beberapa waktu lalu Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di pulau Jawa. Data tersebut menunjukkan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati urutan pertama dalam daftar itu.
Namun di sisi lain, ternyata angka penyakit metabolik di DIY pun tercatat cukup tinggi. Hal ini diungkapkan Kepala Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibarasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Woro Umi Ratih.
"Jadi makanya kita itu heran juga ya di satu pihak dikatakan provinsi termiskin tetapi satu pihak kita adalah yang angka penyakit metabolismenya tinggi padahal metabolisme dari makanan," ujar Woro ditemui usai soft launching Aging Well by Knowing Our DNA oleh Widya Genomic, di Hotel Grand Rohan Yogyakarta, Sabtu (17/6/2023).
Penyakit metabolisme atau sindrom metabolik sendiri merupakam sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu. Mulai jantung, stroke, hingga diabetes pada seseorang.
Baca Juga: Hindari Resiko Penyakit Jantung, Berikut 5 Cara Alami Turunkan Kolesterol Tinggi
Meliputi kadar gula darah dan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar kolesterol, serta lemak berlebihan di sekitar pinggang. Salah satu penyakit yang cukup tinggi di DIY adalah diabetes.
"Kalau angkanya tidak hapal tapi termasuk cukup tinggi, tapi di DIY itu termasuk tiga besar di Indonesia, tapi enggak tau masih atau tidaknya. Tapi memang angka penyakit metaboliknya juga cukup tinggi," tuturnya.
Namun, Woro mengaku belum mengetahui secara pasti apa penyebab angka penyakit metabolik di DIY ini tinggi. Apakah berasal dari pola makan atau gen masyarakat sendiri
"Nah ini apakah memang pola makan kita yang tidak benar atau memang kita punya gen yang memang mudah untuk seperti itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, disampaikan Woro, penting untuk DIY memiliki laboratorium gen. Sehingga nantinya dapat melakukan pemeriksaan terkait persoalan tersebut.
Saat ini hanya ada satu lab genetik yang tersedia di Yogyakarta. Lab genetik tersebut berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito yang dimiliki oleh pemerintah pusat.
Berita Terkait
-
Penyakit Jantung Masih Jadi Pembunuh Utama, Penting Tahu Cara Mencegahnya
-
Gawat! Mees Hilgers Terkapar di Lapangan, Ternyata Kena Penyakit Ini
-
Gejala Nyeri Dada Akibat Anxiety: Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?
-
10 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung secara Alami
-
Waspada Penyakit Ginjal! Ini Tanda-Tanda yang Muncul di Kulit
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai