Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 28 Juni 2023 | 10:42 WIB
Suasana salat Idul Adha di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (28/6/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar salat Idul Adha di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (28/6/2023). Berperan sebagai imam/khatib adalah Ketua Komisi Yudisial (KY) Mukti Fajar Nur Dewata. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir turut hadir langsung dalam kesempatan ini. Sejumlah pesan pun disampaikan Haedar dalam momentum Idul Adha 2023 kali ini.

Pertama terkait perbedaan perayaan Idul Adha yang dilaksanakan di Indonesia yakni pada tanggal 28 dan 29 Juni 2023. Ia menyebut perbedaan itu tidak perlu dilihat sebagai suatu hal yang negatif.

"Pertama kita berbeda, ada perbedaan tanggal 28 dan besok 29 (Juni), tetapi hal yang positif adalah saling menghargai toleransi dan bahkan pemerintah membuka opsi libur sejak tanggal 28 sampai 30 (Juni). Artinya bahwa pemerintah pun begitu toleran untuk memberi kebebasan pada umat muslim untuk menjalankan Idul Adha meskipun berbeda," kata Haedar ditemui usai salat Idul Adha di halaman kampus UMY, Rabu (28/6/2023).

Baca Juga: 5 Tips Mengolah Daging Kambing agar Terhindar dari Penyakit, Yuk Terapkan

Haedar berpesan momentum ini perlu terus dijaga, termasuk saat berselancar di media sosial (medsos). Baik masyarakat, ustad maupun tokoh publik yang lain diminta untuk meredam berbagai pertentangan atau perbedaan yang ada.

"Nanti bisa-bisa malah nilai ibadah kita menjadi hilang atau berkurang. Jadi berbagai argumen baik dari dalil alquran maupun sunah dan keilmuan itu pakailah untuk keyakinkan masing-masing. Tidak perlu saling menyalahkan sampai nanti kita umat islam sedunia punya kalender global sebagaimana kalender masehi," terangnya.

Kedua, Haedar berpesan kepada kaum muslimin seduna dapat memupuk semangat berkurban pada hari raya Idul Adha ini. Terlebih dengan berfokus kepada berbagi untuk kemanusiaan. 

"Mulai dari berbagi harta, akses, ilmu bahkan berbagi toleransi. Agar kita hidup sebagai umat manusia dalam keragaman itu bisa eksis dan merawat nilai-nilai luhur yang dianugerahkan Tuhan," tuturnya.

Kaum muslimin diminta untuk menjadi umat yang kuat baik secara akidah, akhlak, serta ibadah muamalah. Sehingga dapat membangun kekuatan lebih baik secara moral, spiritual, etika dan nilai luhur beragama dalam momentum kurban dan Iduladha. 

Baca Juga: Warga Muhammadiyah Disarankan Potong Hewan Kurban Besok, Menko Muhadjir: Agar Tampak Kebersamaan

Namun pada saat bersamaan juga dapat meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi. Sehingga tak tertinggal dari perkembangan zaman yang terus berlangsung saat ini.

Tak lupa dalam kesempatan ini, Haedar turut mendoakan para jemaah haji Indonesia yang akan merayakan Idul Adha di tanah suci. Ia mendoakan agar semua jemaah haji dapat mabrur dalam menjalankan ibadahnya.

"Kita doakan semuanya lancar dan tidak kalah pentingnya mereka menjadi dan berbuah menjadi haji mabrur yang menebar kebaikan untuk semesta. Sehingga ketika pulang ke tanah air mereka karena di padang arafah mereka berkumpul pulang tentu punya semangat ukuah, semangat bersatu. Sekaligus semangat untuk memelihara kemabruran itu dalam berbagai kebaikan hidup sesama maupun dengan orang lain," pungkasnya.

Load More