SuaraJogja.id - Sejumlah warga kecopetan barang-barang berharga dalam perayaan Garebeg Besar Idul Adha 1444 H di Masjid Gedhe Kauman, Kota Jogja, Kamis (29/6/2023). Saat mereka berdesak-desakan rayahan atau berebut uba rampe, tiba-tiba barang mereka hilang.
Sebut saja Sukinah, warga Depok, Jawa Barat yang kehilangan sejumlah barang di tasnya. Padahal saat berebut gunungan, tas miliknya dalam dalam keadaan tertutup.
"Tapi setelah selesai, tas say terbuka dan isinya hilang. Ada hp yang ada mbanking, sama satu dompet. Di dompet ada KTP, ATM, BPJS, uang," ungkapnya.
Warga Gunung Kidul, Sri Ginanti juga mengaku kehilangan dua handphone miliknya saat mengikuti rayahan gunungan. Dia baru sadar handphone miliknya raib setelah usai acara.
"Tadi kesana [rayahan gunungan] saat uyuk-yukan [berdesak-desakan], lalu hp-nya dua-duanya di tas. Tasnya sudah digendong di depan tapi hp tetap hilang," jelasnya
Setelah sadar kehilangan barang-barang berharga, keduanya pun mendatangi pihak kepolisian yang berjaga di kawasan tersebut. Keduanya pun diminta melaporkan kejadian tersebut ke polsek terdekat.
"Tadi sudah diminta lapor polisi," ujarnya.
Sementara itu Penghageng Urusan Keputren Keraton Yogyakarta Nyi KRT Hamong Tedjonegoro mengungkapkan, tradisi Garebeg Besar kembali digelar tahun ini. Tujuh gunungan dikawal iring-iringan sepuluh kelompok Bregada Prajurit Keraton Yogyakarta.
Gunungan dalam Garebeg Besar tahun ini seluruhnya diarak menuju Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta, Kepatihan dan Pura Pakualaman.
Baca Juga: Kembali Digelar, Ini Tradisi Grebeg Besar Yogyakarta
"Gunungan itu simbol Sri Sultan paring sodaqoh [memberi sedekah], jelasnya.
Sedekah dari gunungan yang dimaksud terdiri dari hasil bumi, demikian halnya jajanan tradisional seperti gunungan dan wajik. Dalam setahun ada tiga kali pelaksanaan Garebeg oleh Keraton Yogya. Ketiganya adalah Garebeg Sawal (Idulfitri), Garebeg Besar (Iduladha), dan Garebeg Mulud (peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW).
Pelaksanaan Garebeg Besar tahun ini dengan iring-iringan bregada prajurit dan tujuh gunungan tidak melintasi Alun-alun Utara. Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor, akan dibawa oleh Narakarya melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe untuk didoakan.
"Dari tujuh gunungan, ada dua buah gunungan dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan," kata dia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Viral 'War' Gunungan Kutang di Sragen, Netizen Salfok Sama Aksi Bapak-bapak
-
Apa Itu Tradisi Ruwatan dan Rebut Gunungan di Malam Satu Suro?
-
Pin Gunungan Para Pemimpin Negara di KTT G20 Nyungsep Terbalik, Arief Poyuono: Tanda-tanda Bahaya Nih!
-
Semarak Tradisi Sedekah Bumi di Surabaya
-
Serba-serbi Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia: Manten Sapi hingga Bersih Desa
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin