SuaraJogja.id - DIY baru saja menetapkan Peraturan Daerah (perda) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Kebijakan yang digagas sebagai bentuk komitmen DIY mengembangkan dan mengajarkan Pancasila sekaligus menghormati dan menghargai penggali Pancasila, Bung Karno pun dipamerkan kepada Pemerintah Propinsi (pemprov) Bali.
Meski tak punya perda yang sama, Pemprov Bali ternyata tak ketinggalan dari DIY. Pemprov sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (pergub) Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno. Pergub ini bahkan sudah direalisasikan dalam bentuk kegiatan kebudayaan mulai 1-30 Juni 2023.
"DIY memiliki perda no 1 tahun 2022 tentang pancasila, sedangkan bali punya pergub bulan bung karno. Aturan keduanya ini mengokohkan keduanya ditengah pergaulan dunia yuang semakin berkembang," ujar Ketua Komisi A DRPD DIY, Eko Suwanto dalam kunjungan ke Kantor Pemprov Bali, Senin (02/05/2023).
Eko berharap, di satu sisi Pemda Bali ke depan punya perda yang sama dengan DIY. Sedangkan DIY diharapkan terinspirasi pergub Bali dalam rangka merealisasikan kedua regulasi tersebut untuk membumikan Pancasila.
Baca Juga: Ari Wibowo Tak Diajak, Inge Anugrah Boyong Anak-anak Liburan ke Bali
Kolaborasi bisa dilakukan khususnya dalam perspektif kebudayaan. Sebab kedua propinsi memiliki akar budaya yang kuat.
"Jogja dan bali bisa jalan bareng dengan persepektif kebudayaan melalui gerakan kebudayaan karena banyak festival. Kerjasama diikuti dari sisi wisata untuk merealisasikan perda dan pergub," ungkapnya.
Eko menambahkan, DIY sedang berupaya meningkatkan kualitas pariwisata baik dari jumlah wisatawan asing/domestik maupun lama tinggal di Yogyakarta. Dengan adanya Perda Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, diharapkan DIY bisa membentengi budaya bangsa dan memperkokoh nasionalisme ditengah pergaulan global.
"Harapan kami, apa yang dilakukan Jogja dan Bali bisa ikut serta agar karakteristik bangsa Indonesia tetap lestari di tengah akulturasi dan dialog budaya yang terjadi sebagai destinasi wisata atau tempat tujuan belajar. Kami optimis karena setiap minggu, DIY menerima kunjungan dari daerah lain yang hendak belajar tentang Perda Pancasila dan Wawasan Kebangsaan," tandasnya.
Sementara Kepala Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, I Wayan Budiasa menjelaskan pada 2023, Pemprov Bali menerbitkan Instruksi Gubernur Bali untuk pelaksanaan teknis perayaan Bulan Bung Karno. Seluruh masyarakat di 686 desa dan 80 kelurahan di Bali melakukan berbagai kegiatan yang pembiayaannya ditopang secara gotong royong.
Baca Juga: Hadir di Indonesia, Ini 3 Fakta Menarik Turnamen ESport Bali Major 2023
"Ini gotong royong dari seluruh perangkat daerah. Selama satu bulan seluruh dasa dan kelurahan di seluruh bali menggelar kegiatan. Kami libatkan juga UMKM dan industri kreatif di Bali," paparnya.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Kans Persib Bandung Samai Rekor Back to Back Juara Bali United
-
Tanpa Tyronne Del Pino saat Jamu Bali United, Persib Bakal Sulit Cetak Gol?
-
Rute Baru AirAsia yang Dinanti Wisatawan: Adelaide ke Bali Kini Tanpa Transit
-
Bule Telanjang Dada di Bali Ngamuk Buat Pasien Takut, Baru Sadar Ketika Polisi Datang
-
Fuji Tertarik Beli Vila di Bali, Ngaku Awalnya Cuma Bercanda tapi...
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Dedy Mulyadi Tunjuk Bossman Mardigu dan Helmy Yahya jadi Komisaris Bank BJB
-
Jokowi Akhirnya Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Lulus UGM
-
Terima Apa Adanya, Ni Luh Nopianti Setia Menunggu Hingga Agus Difabel Bebas
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik April 2025
-
Tier List Hero Mobile Legends April 2025, Mage Banyak yang OP?
Terkini
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara
-
ABA Dibongkar, Pemkot Jogja Manfaatkan Lahan Tidur untuk Relokasi Pedagang ke Batikan