SuaraJogja.id - Satreskrim Polresta Yogyakarta berhasil mengungkap tindak pidana penjualan satwa dilindungi. Satu orang pelaku berinisial RAW (25) warga Kendal, Jawa Tengah diamankan atas tindak pidana ini.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevada menuturkan kasus ini dapat terungkap setelah Unit 5 Satreskrim Polresta Yogyakarta melakukan patroli siber. Tepatnya pada 26 Juni 2023 kemarin, tim patroli siber itu mencoba memesan satwa dilindungi ke salah satu akun Facebook atas nama Mas Yanto.
"Transaksi tersebut untuk memancing, apakah benar akun facebook tersebut memperjualbelikan satwa dilindungi," kata Archye saat ungkap kasus di Gembiraloka Zoo, Kamis (20/7/2023).
Benar saja, saat itu terduga pelaku terpancing dan mengirimkan barang berupa satu ekor satwa burung paruh bengkok. Burung tersebut ditawarkan dengan harga Rp1,3 juta.
Selanjutnya berdasarkan hasil penyelidikan tersebut pada 4 Juli 2023 sekira pukul 22.40 WIB kepolisian didampingi BKSDA DIY melakukan penangkapan terhadap pelaku di Kendal, Jawa Tengah.
Dalam penangkapan tersebut pelaku atau tersangka mengakui perbuatannya dalam memperjualbelikan atau memperniagakan satwa yang dilindungi. Selanjutnya pelaku dibawa ke Polresta Yogyakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Archye menyebut modus operandi pelaku yakni dengan memperjualbelikan satwa yang dilindungi jenis paruh bengkok melalui media sosial yaitu Facebook. Ia menggunakan akun Facebook atas nama Mas Yanto.
Kemudian pelaku tersebut menjual dengan cara memposting foto-foto satwa. Untuk transaksi dilakukan melalui jasa ekspedisi dan pembayaran melalui transfer rekening sesuai dengan kesepakatan.
Barang bukti berupa sebuah hp dan buku rekening yang digunakan untuk transaksi turut diamankan. Termasuk satwa yang dilindungi yakni dua ekor burung kakatua jambul kuning, satu ekor kakatua maluku dan satu ekor kasturi ternate.
"Jadi hewan-hewan yang kita amankan sementara masih proses observasi di Gembira Loka Zoo dalam rangka untuk perawatan dan lain sebagainya," tandasnya.
Atas tindakannya, pelaku disangkakan Pasal 21 ayat 2 juncto pasal 40 ayat 2 undang-undang RI Nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam, hayati dan ekosistemnya dengan ancaman pidana kurang lebih 5 tahun kurungan penjara dan denda paling banyak Rp100 juta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
BRI Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Program CSR Royal Ambarrukmo untuk Desa Wisata Sidorejo
-
Beli Token Listrik Berapa Agar Cukup Sebulan? Simak Cara Hitung dan Tips Hematnya di Sini!
-
Jangan Salah Pilih! 7 Mobil Bekas Ini Terkenal Susah Dijual Lagi, Ada Incaranmu?
-
Buruan Sikat! Trik Jitu Klaim Saldo DANA Kaget Rp99 Ribu dari 4 Link Rahasia Hari Ini!