SuaraJogja.id - Universitas Negeri Semarang (UNNES) terus mengemban misi untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat melalui program pengabdian masyarakat yang beragam. Salah satu program terbaru adalah pelatihan kerajinan tulang daun dan ecoprint, yang diadakan di SMPN 2 Ungaran pada tanggal 26 Juli 2023.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan keterampilan berkreasi dengan bahan-bahan ramah lingkungan serta memberikan inovasi pembelajaran dan memperindah taman sekolah.
Mendorong Kreativitas dan Ramah Lingkungan dengan Kerajinan Tulang Daun dan Ecoprint
Selain mengajarkan kreasi kerajinan tulang daun dan ecoprint. Peserta pelatihan yang terdiri dari siswa dan guru juga mendapatkan pengarahan terkait inovasi dalam aktivitas belajar mengajar yang erat dengan inovasi ramah lingkungan.
Baca Juga: 5 Tips Edukasi Seksual yang Sesuai dengan Usia Anak, Orang Tua Wajib Baca!
Diantaranya, kerajinan tulang daun. Melalui aktivitas ini, para peserta diharapkan tidak hanya mampu mengolah daun kering menjadi berbagai bentuk seni yang indah. Namun juga nantinya bisa melihat peluang dari sampah untuk meningkatkan nilai jualnya.
Dalam kesempatan ini, para peserta juga diajarkan tentang teknik dasar mengolah daun, memahami pola dan tekstur, serta mengembangkan kreativitas untuk menciptakan karya seni unik. Selain itu, peserta juga diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dalam pembuatan kerajinan.
Ecoprint, di sisi lain, adalah teknik pencetakan alami menggunakan pigmen dari tumbuhan dan dedaunan. Dalam pelatihan ini, peserta diajak untuk menciptakan pola dan warna yang menarik dari berbagai tumbuhan sekitar mereka. Konsep penggunaan bahan-bahan alami ini sejalan dengan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dalam proses pencetakan.
Program pelatihan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis dalam kerajinan tulang daun dan ecoprint, tetapi juga menerapkan inovasi pembelajaran yang menarik dan interaktif. Tim pengajar dari UNNES yang terdiri dari para guru besar seperti Prof. Dr. Sri Ngabekti, Prof. Dr. Priyantini Windyaningrum, Dr. Lisdiana, Drs. Nugroho, M.Si dan Drs. Eling Purwantoyo, M.Si ini menggunakan pendekatan berbasis proyek, yang memungkinkan peserta untuk belajar sambil menciptakan karya seni dengan bimbingan langsung.
Selain itu, peserta juga diajak untuk berpartisipasi dalam diskusi dan sesi tanya jawab, sehingga mereka dapat berbagi ide dan pandangan mengenai pengalaman mereka dalam proses belajar. Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan peserta dalam pelatihan, serta membantu mereka untuk mengembangkan potensi kreativitas mereka secara maksimal.
Baca Juga: Bahas Tantangan Pendidikan, Anies Baswedan Sebut Negara Minta Rakyat Diam
Selain pelatihan kerajinan, program ini juga menyertakan pengembangan taman sekolah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan hijau.
Berita Terkait
-
Telkomsat Wujudkan Pemerataan Digital Lewat Layanan Internet Gratis untuk Pendidikan
-
Menelisik Jejak Ki Hadjar Dewantara di Era Kontroversial Bidang Pendidikan
-
Pendidikan Hotma Sitompul: Lulusan UGM, Disertasi Bongkar Ide Soal Aset Koruptor
-
Profil Hotma Sitompul: Kiprah dan Kontroversi Sang Pengacara Kondang
-
Ki Hadjar Dewantara dalam Revitalisasi Kurikulum yang Relevan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja