SuaraJogja.id - Seniman Djoko Pekik dikabarkan wafat di usia yang ke-86 tahun, di RS Panti Rapih, Sabtu (12/6/2023). Pria yang sempat bersinggungan dengan Lekra ini pernah merasakan jeruji besi sebagai tahanan politik.
Meninggalnya Djoko Pekik dikabarkan langsung oleh keluarga almarhum.
"Leres, bapak sedho," ujar Gogor, anak Djoko Pekik, Sabtu.
Djoko Pekik sudah menyukai seni lukis sejak kecil. Tak jarang ia kerap berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan lukisan.
Baca Juga: Djoko Pekik, Seniman Berburu Celeng Rp 1 Miliar Meninggal Dunia di Usia 86 Tahun
Pria yang lahir di Grobogan, Purwodadi Jawa Tengah pada 2 Januari 1937 itu mengawali karier di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1957.
Kerap bersinggungan dengan lukisan, bakat sejak kecilnya itu makin tajam. Tak jarang pergaulannya juga di lingkungan seniman lain.
Seni lukis yang bebas ia terapkan selama di ASRI tak jarang ia membawa nuansa "kiri". Djoko Pekiknya akhirnya bergabung dengan Sanggar Bumi Tarung.
Dari sanggar ini, Djoko Pekik semakin banyak berkarya. Apalagi saat itu ia juga ikut berkontribusi untuk organisasi kesenian Lekra. Di mana kerap disangkutpautkan dengan PKI.
Djoko Pekik yang melebur bersama Lekra tak jarang menjadi incaran pemerintah saat itu. Hingga akhirnya di tahun 1965-1970 almarhum sempat menjadi tahanan politik.
Pada saat itu, Djoko Pekik merasa bahwa ia kalah. Lama dipenjara, Djoko Pekik sempat takut untuk kembali melukis.
Bukan tanpa alasan, 1965 menjadi rasa trauma karena banyak teman Seniman harus ditangkap.
Baru pada 1999, Djoko mulai menampilkan diri lagi. Ia ikut dalam sebuah pameran karya lukis, karya yang ia namai Berburu Celeng itu ditaksir seharga Rp1 miliar.
Memang banyak spekulasi yang menyebutkan lukisan itu menyindir Orde Baru Soeharto. Meski begitu, Djoko menyebutkan bahwa lukisan itu bentuk keserakahan.
Berita Terkait
-
Dari Teater Musikal hingga Workshop: Yuk, Eksplorasi Seni Visual di Jakarta Doodle Fest 2024 Akhir Pekan Ini!
-
Dedikasi untuk Kemajuan Sosial, Inilah Pameran Amal Sarana Seni Cahaya Cita Indonesia
-
Kronologi Meninggalnya Kaisar Akira Ayman Anak Drummer Matta Band, Tenggelam di Pantai
-
Kuatkan Diri Usai Anak Terseret Ombak, Drummer Matta Band: Aa Beruntung, Aa Hebat
-
Raffi Ahmad Melayat, Ungkap Kebaikan Ayah Uya Kuya Semasa Hidup
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini