SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menyatakan ada kemerosotan okupansi hotel pada bulan Agustus kali ini. Selain itu persoalan sampah yang belum terselesaikan juga mulai dikeluhkan wisatawan.
"(Okupansi) merosot di Agustus ini dibanding Juni-Juli jauh, rata-rata itu sampai dengan tanggal sekarang itu 20-45 persen," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, Sabtu (19/8/2023).
Pihaknya mencatat okupansi tertinggi terjadi pada libur hari kemerdekaan atau 17an Agustus kemarin. Meskipun mencapai 60-80 persen tapi okupansi itu tak berlangsung lama.
Hari kejepit nasional (harpitnas) pada Jumat kemarin pun tak mampu mengangkat okupansi hotel di DIY. Begitu pula dengan reservasi pada akhir pekan ini.
Deddy menyebut bahwa sampah menjadi salah satu masalah yang cukup berpengaruh untuk dunia pariwisata. Termasuk dalam mempengaruhi lama tinggal dan kenyamanan wisatawan yang datang ke Jogja.
"Ya sekarang itu masalah darurat sampah, sampah yang belum teratasi pinggir jalan utama, sudah banyak ditanyakan wisatawan yang sudah hadir di DIY," ujarnya.
"Sebetulnya, itu ada yang mau stay 2-3 hari tapi dia tidak merasa nyaman lalu pindah kota sebelah," imbuhnya.
Menurutnya harus ada tindakan cepat untuk menangani persoalan sampah di DIY. Pasalnya keluhan soal sampah tak hanya dirasakan oleh wisatawan nusantara tapi juga mancanegara.
"Kalau DIY jadi barometer wisata ya ini harus segera ditangani, enggak harus nunggu September, terlalu lama. Pertengahan Agustus aja sudah kayak gini dampaknya," terangnya.
Baca Juga: Okupansi Rata-rata Capai 80 Persen, PHRI DIY Sebut Lebih Baik Ketimbang Masa Lebaran
Seluruh pihak harus bersinergi bersama dalam menangani persoalan sampah. Sehingga masalah tersebut tidak lantas berlarut-larut hingga berdampak buruk bagi pariwisata di Jogja.
"Kalau berlarut-larut seperti ini, kita juga semakin berat, sebagai pelaku wisata juga semakin berat. Karena apapun bentuknya promosi tapi setelah datang ke sini kecewa, kan repot," cetusnya.
Deddy tak serta merta menyalahkan persoalan sampah menjadi penyebab merosotnya okupansi hotel di DIY bulan ini. Sebab ada beberapa faktor lain yang kemudian memengaruhi.
"Ya sampah jadi salah satunya tapi ini juga liburan sekolah sudah selesai, instansi pemerintah jarang mengadakan kegiatan di hotel. Nah ditambah ada keluhan wisatawan baik nusantara maupun asing," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Nah Lho! Nangis Layaknya Anak Kecil, Kabid DLH Tangsel Mewek usai Ditahan Kasus Korupsi Sampah
-
Zonasi Sampah Regional, Terobosan Ahmad Luthfi Atasi Keterbatasan TPA di Jawa Tengah
-
Harga Emas Antam Stabil di Rp1,896 Juta per Gram, Buyback Turun Tipis
-
DKI Jakarta Operasikan Truk Listrik MAB untuk Angkut Sampah
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja