SuaraJogja.id - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyarankan rangkaian Pemilu 2024 dapat dikemas menjadi sebuah daya tarik wisata. Hal itu guna menghilangkan konotasi menakutkan dalam pesta demokrasi mendatang khsusunya di Jogja.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranawa Eryana menyebut bahwa DIY memang memiliki keistimewaan tersendiri. Apalagi kota gudeg itu kental dengan nuansa seni dan budaya.
"Nah pesta politik ini, alangkah baiknya oleh parpol maupun yang lainnya ormas-ormas itu bisa dijadikan menjadi event budaya, karena Jogja itu kan kental dengan budayanya. Nah ini akan menjadikan daya tarik wisata," kata Deddy saat dihubungi, Rabu (24/5/2023).
Diungkapkan Deddy bahwa situasi wilayah yang kondusif akan otomatis membuat wisatawan juga nyaman ketika berkunjung. Situasi aman itu yang kemudian harus tetap dijaga dalam rangkaian Pemilu 2024 nanti.
Agar kemudian nantinya semakin meyakinkan wisatawan untuk tak membatalkan kunjungan. Baik dari wisatawan mancanegara (wisman) maupun domestik dari sejumlah wilayah di Indonesia.
"Kita itu PHRI menginginkan di masa politik Indonesia aman khususnya di DIY. DIY itu kan pasti punya keistimewaan, partai politik maupun yang lainnya itu bisa menjaga keamanan," ucapnya.
Maka dari itu, event-event budaya dalam rangkaian Pemilu 2024 itu bisa menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan. Bahkan justru ia menilai dengan kemasan tertentu, kampanye masing-masing parpol bisa lebih diterima masyarakat.
"Konotasinya tidak menakutkan tapi malah menjadi daya tarik dan ini bisa mengena bagi orang yang mau berkampanye untuk masyarakat maupun publik yang lain wisatawan asing maupun nusantara," terangnya.
PHRI DIY meminta dukungan kepada seluruh pihak termasuk parpol dan pendukung kontestan dalam Pemilu 2024 nanti untuk merealisasikan hal tersebut. Pasalnya event budaya dalam rangkaian Pemilu itu disebut cukup berpotensi menjadi daya tarik wisatawan.
Baca Juga: Polisi Duga Ada Aliran Dana Haram Hasil Peredaran Narkoba untuk Modal Nyaleg Pemilu 2024
"Kita enggak mensyaratkan apa-apa tapi kita hanya memberikan sinyal bahwasanya Jogja istimewa itu mempunyai karakter budaya yang cukup kental," ucapnya.
"Alangkah baiknya kampanye itu disertai dengan pawai budaya atau dengan kemasan-kemasan budaya Jogja yang istimewa, itu yang akan menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke DIY. Bukan untuk menakutkan tapi justru menjadi daya tarik," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat