SuaraJogja.id - Edutania bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) menggelar Jogja Mendongeng 2023. Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kebudayaan yang DIY yang diwakili oleh Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi, Joy Jatmiko Abdi memberikan apresiasi kepada Jogja Mendongeng yang baru pertama kali digelar.
Ia juga menyatakan agar acara seperti ini bisa berkelanjutan dan setiap tahunnya memberikan konsep baru yang ditawarkan. Apalagi dongeng merupakan intangible heritage yang sudah ditetapkan oleh UNESCO. Sehingga acara Jogja Mendongeng adalah upaya nyata dalam merespon hal tersebut.
Acara yang digelar di IFI LIP pada Kamis (24/8/2023) kemarin juga mendapatkan respon positif dari para penonton. Pasalnya, auditorium IFI LIP dipenuhi oleh para pecinta dongeng dari berbagai golongan usia.
Keunikan konsep inilah yang ditawarkan oleh Jogja Mendongeng 2023. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Apri Damai Sagita Krissandi sebagai kurator dalam Jogja Mendongeng 2023. Ia menuturkan bahwa mendongeng adalah sebuah media pembelajaran yang bagus untuk membentuk nilai dan karakter bagi anak-anak.
Sedangkan kurator lainnya, Agustinus Sani Aryanto, mengungkapkan bahwa acara Jogja Mendongeng menjadi media untuk mengajak pendongeng mampu mempelajari seni pertunjukan dan mengatur pementasan yang akan dilakukan.
“Jogja Mendongeng ini adalah sebuah laboratorium eksperimental bagi pendongeng dalam membuat sebuah dongeng,” pungkas Rangga Dwi Apriadinnur selaku kurator.
Pementasaan dongeng dilakukan selama 6 jam dengan menampilkan berbagai pendongeng dengan media peraga yang bervariasi. Jogja Mendongeng dibuka oleh pendongeng kenamaan Kak Aio. Kemudian disusul dengan Kak Rungki, Kak Nita, Teh Tarik Rasa Vanta, Kak Ana dan Viki, Kak Aqila,Kak Henokh, Kak Pra dan Anin, Kak Padma Kebon, dan ditutup dengan penampilan Kak Asita, Kak Oscar Artunes, dan Kak Pupuh.
Ketiganya menampilkan kolaborasi nan apik dalam merespon isu lingkungan hidup. Dengan adanya Jogja Mendongeng 2023 akan menumbuhkan regenerasi dan menumbuhkembangkan literasi sejak dini.
Baca Juga: Terdakwa Predator Seks Anak di Sleman dan Kota Jogja Ajukan Pledoi, Sebut Tuntutan JPU Berlebihan
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka