SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan DIY terus berupaya untuk semakin menekan emisi karbon di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. Hal ini sejalan dengan penetapan kawasan tersebut oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti menuturkan sebenarnya program untuk itu sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu. Termasuk dengan uji coba pedestrian pada jam 18.00-21.00 WIB.
Namun ke depan, kata Made, program tersebut akan diproyeksikan lebih luas lagi. Termasuk untuk menjadikan kawasan Malioboro menjadi sepenuhnya pedestrian.
"Rencananya 2025 atau 2026 itu tergantung penyiapan itu sudah pedestrian full. Berarti menekan kendaraan bermotor untuk melintas di kawasan Malioboro termasuk nanti mengoptimalkan angkutan umum dan kendaraan tradisional," ujar Made, Minggu (24/9/2023).
Baca Juga: Relokasi Warga Jeron Beteng Demi Sumbu Filosofi, Sri Sultan HB X Pastikan Berikan Bebungah
Sumbu filosofi Yogyakarta sendiri menghubungkan antara Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta serta Tugu Yogyakarta. Untuk pedestrian penuh sendidi baru akan diterapkan dalam segmentasi kawasan Malioboro.
"Memang sumbu filosofi itu dari Panggung Krapyak sampai dengan Tugu, tapi kami masih mengambil untuk segmentasi yang ada di kawasan Malioboro," ungkapnya.
Kajian mengenai kendaraan-kendaraan yang kemudian boleh melintasi kawasan Malioboro itu pun sudah dilakukan. Kendaraan umum seperti bus Transjogja dengan tenaga listrik pun akan dioptimalkan.
Termasuk dengan pemanfaatan transportasi tradisional lain. Mulai dari becak kayuh, andong hingga sepeda yang bertujuan untuk mendukung kawasan sumbu filosofi yang rendah emisi.
Koordinasi dengan lintas sektor juga terus dilakukan mulai sejak beberapa waktu lalu. Mengingat penataan kawasan itu tak hanya melibatkan sektor transportasi saja melainkan sektor ekonomi lain.
Baca Juga: Sempat Khawatir Diprotes Negara Lain, Sumbu Filosofi Jadi Warisan Budaya Dunia
"Penataan itu kan bukan hanya persoalan transportasi tapi juga aktivitas ekonomi yang ada di sekelilingnya, termasuk juga kantong-kantong parkir yang nantinya disediakan," kata dia.
Berita Terkait
-
Awas, Tak Lolos Uji Emisi di Jakarta Kena Denda Rp 50 Juta
-
Tilang Kendaraan Berat Tak Lulus Uji Emisi, Pemprov DKI Ingatkan Sanksi Pidana Kurungan hingga Denda
-
ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
-
Rahasia Perusahaan TIK Ini Selamatkan Bumi, Berhasil Serap Ratusan Ton Emisi Karbon
-
Percepat Emisi Nol Bersih, Holding BUMN Pertambang Gunakan Strategi Ini
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan