SuaraJogja.id - Polresta Yogyakarta baru saja mengungkap sindikat penyalahgunaan dan penjualan BBM subsidi Pertalite di Kota Yogyakarta. Tujuh tersangka pun ditangkap dalam kasus modifikasi motor untuk menampung BBM bersubsidi tersebut.
Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga pun menanggapi pengungkapan kasus tersebut. Area Manager Communication, Relation, & Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho kepada wartawan, Senin (25/9/2023) mengungkapkan, Pertamina terus memonitor SPBU.
"Kami terus berkomitmen untuk memonitor penyaluran bbm penugasan [Pertalite] dan bbm subsidi [Biosolar] agar tepat sasaran dan sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan," katanya.
Menurut Brasto, Pertamina meminta operator SPBU untuk tidak menerima tips dari konsumen untuk pelayanan di SPBU. Apabila terjadi transaksi yang mencurigakan, mereka diminta segera melaporkan ke Pertamina.
Baca Juga: Mengenal Pertamax Green 92, Ini Perbedaannya dengan Pertalite
Selain monitor di lapangan, Pertamina juga memonitor penyaluran Pertalite dan Biosolar melalui Program Subsidi Tepat MyPertamina.
"Apabila ada transaksi yang mencurigakan, SPBU dapat melaporkan kepada pertamina patra niaga," ungkapnya.
Brasto menambahkan, masyarakat dihimbau bijak dalam menggunakan BBM penugasan (Pertalite), BBM subsidi (Biosolar), dan LPG subsidi (LPG 3 kg). Apabila masyarakat menemukan indikasi penyalahgunaan produk BBM penugasan, BBM subsidi, dan LPG subsidi, dapat segera melapor pihak kepolisian.
"Apabila masyarakat memiliki pertanyaan, keluhan, dan saran terkait produk dan layanan Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135," jelas dia.
Sebelumnya, Polresta Yogyakarta dalam keterangannya kepada wartawan mengungkapkan polisi menangkap sindikat BBM bersubsidi yang menghimpun 800 liter pertalite. Para pelaku memberikan tips atau uang pemulus kepada petugas SPBU untuk memuluskan aksinya. Setelah mendapatkan Pertalite, mereka menjual lagi dengan harga lebih tinggi dengan keuntungan sekitar Rp2.000 per liter.
Baca Juga: 4 Perbedaan Pertalite dan Pertamax Green 92: Harga hingga Tingkat Emisi
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?