SuaraJogja.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti ancaman dari kehadiran kelompok narcoterrorism di tengah generasi muda. Kelompok tersebut adalah perpaduan antara kelompok teroris yang bergabung dengan gembong narkoba.
"Yang lebih berbahaya sekarang kelompok teroris ini bergabung dengan kelompok narkoba. Dikenal di dunia dengan nama narcoterrorism ini yang terjadi dan ini yang sedang kita hadapi di Indonesia," kata Listyo saat memberi kuliah kebangsaan di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Jumat (29/9/2023).
Diungkapkan Listyo, penyalahgunaan narkoba baik di dunia maupun di Indonesia sendiri kian meningkat. Dalam 10 tahun terakhir pecandu narkoba di dunia mencapai 39,6 juta.
Sedangkan untuk Indonesia ada 4,8 juta penduduk yang terjerat narkoba. Penindakan terhadap kasus narkoba kini terus gencar dilakukan oleh kepolisian.
Baca Juga: Gerebek Kampung Bahari, Polisi Sebut 29 Warga Positif Narkoba
"Saat ini kita terus melakukan pengungkapan dan kita tidak pandang bulu masalah ini, para pelaku kita tangkap, termasuk di kepolisian sendiri, oknum polisi pangkatnya apapun kita proses. Ada 37,607 pelaku terdiri dari pengguna pengedar yang saat ini sudah kita amankan," terangnya.
Jumlah pelaku tersebut, menurut Listyo, sudah sangat memprihatinkan. Ia mengimbau kepada mahasiswa khususnya generasi muda untuk tidak mudah terjebak dalam rayuan maut itu.
"Tolong hati-hati, apalagi di lingkungan mahasiswa, di lingkungan anak muda, mereka masuk awalnya dibujuk, diledekin 'ah payah lu' karena sering diledekin terpaksa dia mencoba, begitu mencoba pengen lagi dikasih lagi gratis, setelah itu ketagihan, barulah di situ malapetaka itu datang, masa depan kalian tentunya kemudian menjadi suram," ucapnya.
Pola-pola penyebaran narkoba bisa dilakukan dimana saja termasuk lingkungan sekitar. Para pengedar kemudian dinilai luwes untuk bisa menyesuaikan pangsa pasar anak-anak muda.
"Hati-hati dengan pola-pola orang-orang yang kemudian berusaha untuk menyebarkan di lingkungan sekitarnya untuk kemudian bisa terjerat masalah narkoba, karena memang caranya menyesuaikan dengan model-model hobi anak muda, mereka masuk dengan hasil kemudian mereka kita terjerat, hati-hati," tegasnya.
Baca Juga: Pengedar Ini Sembunyikan 10 Kg Ganja di Bawah Ikan Asin, Siap Kirim ke Bandung
Selain narkoba, masalah intoleransi, radikalisme dan terorisme juga tak bisa dikesampingkan begitu saja. Sehingga semua pihak diimbau untuk menjaga diri sendiri serta teman dan keluarga di sekitar mereka agar tidak mudah terpengaruh.
"Kemudian masalah inteloransi, radikalisme dan terorisme ini juga masalah bersama, karena mereka senang sekali menggunakan doktrin-doktrin teroris ini dengan menumpang di agama tertentu. Di negara yang ada teman, yang kemudian mengubah kebiasaan tolong diingetin, ada masalah apa,"
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK