Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Minggu, 01 Oktober 2023 | 10:09 WIB
Gedung Bank BNI. (Dok: BNI)

SuaraJogja.id - Stock split saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) dipastikan akan dilakukan usai usulan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB )pada tanggal 19 September 2023.

Dengan rasio stock split saham yakni 1:2, jumlah saham BBNI nantinya akan menjadi 37.297.312.916 lembar. Rincian stock split mencakup saham seri A Dwiwarna yang memiliki nominal Rp7.500 akan menjadi Rp3.750, saham Seri B dari Rp7.500 menjadi Rp3.750, dan saham Seri C dari Rp375 akan menjadi Rp187,50.

Pelaksanaan stock split dijadwalkan sebagai berikut: akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 5 Oktober 2023, mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 6 Oktober 2023, serta mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 10 Oktober 2023.

Pada perdagangan hari Jumat (29/9/2023) lalu, saham BBNI mengalami kenaikan sebesar 200 poin atau sekitar 2%, mencapai Rp 10.325 per saham.

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Buka Opsi Bawa Ilectra Motor Group IPO

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berdiri pada tanggal 5 Juli 1946 di Indonesia sebagai Bank Sentral. Kemudian, pada tahun 1968, BNI diubah namanya menjadi “Bank Negara Indonesia 1946” dan statusnya berubah menjadi Bank Umum yang dimiliki oleh Negara. Kantor pusat Bank BNI terletak di Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 – Indonesia.

Bank BNI memiliki jaringan yang terdiri dari 195 kantor cabang, 1.097 kantor layanan, dan 874 outlet lainnya. Selain itu, Bank BNI juga memiliki lima kantor cabang di luar negeri, yaitu Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, dan Seoul, serta satu kantor perwakilan di New York.

Saat ini, Negara Republik Indonesia adalah pemegang saham utama Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan kepemilikan sebesar 60,00% dari total saham.

Bank BNI, sesuai dengan Anggaran Dasarnya, bergerak di bidang perbankan, termasuk kegiatan berbasis prinsip syariah melalui anak perusahaannya. Selain itu, Bank BNI juga terlibat dalam kegiatan di luar sektor perbankan melalui anak usahanya, seperti asuransi jiwa, pembiayaan, sekuritas, dan jasa keuangan.

Pada tanggal 28 Oktober 1996, BBNI mendapatkan persetujuan resmi dari Bapepam-LK untuk meluncurkan Penawaran Umum Perdana Saham BBNI (IPO) Seri B kepada masyarakat sejumlah 1.085.032.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp850,- per saham. Saham-saham tersebut resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 25 November 1996.

Baca Juga: Pasar Properti China Merana, Saham Evergrande Anjlok 24 Persen

Load More