Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 13 Oktober 2023 | 20:55 WIB
Aksi Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY di kawasan Nol Kilometer Kota Yogyakarta pada Jumat (13/10/2023) siang. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Direktur Perencanaan Makro Otorita IKN, Agustomi Masik menyatakan, pemerintah terus mempercepat pembangunan di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dalam waktu dekat 30 proyek pembangunan siap dikebut.

"Setelah bulan kemarin Presiden Jokowi melakukan ground breaking untuk area pembangunan investasi nasional murni senilai Rp20 triliun, maka bulan depan akan ada 30 proyek yang akan masuk," ungkap Agustomi dalam diskusi CEO Insight ‘Indonesia Stakeholders Initiatives for Resilient Growth 2023: Strengthening Collaboration Toward Golden Indonesia 2045’ di Yogyakarta, Jumat (13/10/2023).

Menurut Agustomi, meski IKN sempat dipandang pesimis oleh sebagian masyarakat, pada kenyataannya keberadaannya terus berkembang. Karenanya investasi nasional di IKN terus ditingkatkan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal ini dilakukan untuk menjawab permasalahan soal penurunan produksi dan angka konsumsi di perkotaan.

Baca Juga: Viral Jokowi Pamer Emas 24 Karat Ditempel di Istana Garuda IKN: Jangan Dicongkel!

Sebab kota-kota besar Indonesia khususnya Jakarta dan beberapa kota di Jawa menjadi pusat perekonomian karena dihuni hampir 70 persen dari total penduduk. Sisanya tinggal di perdesaan dan banyak wilayah di pulau-pulau jauh luar Jawa.

"Pertumbuhan ekonomi yang besar di Jawa dan Sumatera ini seperti menghadirkan kesenjangan regional. Jawa sendiri menguasai pertumbuhan ekonomi sebanyak 22 persen. Sedangkan hampir 78 persen dibagi rata untuk seluruh wilayah," ujarnya.

Agustomi menambahkan, selama ini pertumbuhan ekonomi yang bagus hanya dialami Jawa dan Sumatera. Banyak pulau yang tidak merasakan pertumbuhan ekonomi yang bagus.

Karenanya melalui pembangunan diluar Jawa dan Sumatra, maka pertumbuhan ekonomi semakin merata. Sebut saja pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dari 5 persen empat tahun lalu naik menjadi 9 persen.

"Apa yang diinstruksikan Presiden Jokowi, membangun IKN di kalimantan timur itu bertujuan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru untuk Indonesia timur. Diharapkan akan mampu menggeser pertumbuhan penduduk ke wilayah-wilayah baru sehingga pembangunan akan lebih merata," ungkapnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Dato Sri Tahir, Orang Terkaya Punya Rp 68,8 T Suapi Ibu Minta Izin Bangun Rumah Sakit di IKN

Sementara Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (KADIN) DIY, Robby Kusumaharta, mengungkapkan pengembangan investasi dan pertumbuhan ekonomi, Yogyakarta terus dilakukan. Antara lain pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA) yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Setelah hadirnya bandara baru, kita terus bergerak bergotong royong dengan memberikan pelatihan-pelatihan 3 in 1 pada banyak sektor menyangkut peningkatan soft skill dan kemampuan lainnya yang dibutuhkan," jelasnya.

Program tersebut, lanjut Robby menyasar lebih dari 15 ribu peserta yang kebanyakan didominasi warga Gunungkidul, yang memiliki Upah Minimum Provinsi (UMP) terendah. Keberhasilan program ini mampu menumbuhkan pengusaha-pengusaha dan investor baru.

"Investasi di Gunungkidul berkembang dalam dua tahun terakhir," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More