SuaraJogja.id - Sat Reskrim Polres Bantul akhirnya berhasil mengungkap kasus miras oplosan maut yang menewaskan 5 warga Bantul. Mereka berhasil mengamankan dua orang yang memproduksi miras oplosan tersebut.
Selain menewaskan 5 warga Kabupaten Bantul, ternyata miras oplosan produksi rumahan warga Kapanewon Srandakan Bantul tersebut juga merupakan minuman sama yang menewaskan dua warga Kulonprogo. Di mana mereka meninggal dalam waktu yang berdekatan.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry menuturkan dua orang yang berhasil diamankan tersebut adalah N Kenur (42) dan I alias Kandar (46) keduanya warga Kalurahan Poncosari Kapanewon Srandakan Bantul. Keduanya kini sudah dijadikan sebagai tersangka.
"Mereka itulah yang memproduksi miras oplosan maut itu,"tutur dia.
Terendusnya dua pengoplos tersebut bermula ketika istri korban Madiono berhasil menemukan bukti percakapan melalui media sosial atau chating di handphone almarhum suaminya. Dalam handphone almarhum Madiono tersebut ada percakapan antara korban dengan N alias Kenur.
Percakapan itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023 sekitar pukul 17.30 Wib yang berisi “gadah mboten mas (punya Ndak mas) dan dijawab “gadah” (punya). Polisi kemudian menelusuri siapa yang dimaksud dengan N, hingga akhirnya berhasil meringkusnya di kediamannya.
"Dari keterangan N membenarkan di rumahnya digunakan untuk meracik/mengoplos minuman beralkohol yang alkohol milik I atau Kandar,"terangnya.
Dari keterangan Kenur, korban S membeli dengan cara datang ke rumah N. Saat penggeledahan, polisi juga menemukan 1 botol minuman beralkohol dalam botol bertuliskan le Minerale. Polres Bantul kirim barang bukti minuman ke Labfor Semarang untuk mengetahui zat apa yg ada dalam minuman yang ditemukan.
Dari keterangan Kenur, polisi kemudian meringkus I alias Kandar. Kandar adalah lelaki yang selama ini meracik minuman haram tersebut. Kedua pelaku sudah berhasil mereka amankan pada hari Kamis (12/10/2023) kemarin.
"Keduanya telah kami jadikan tersangka,"ujarnya.
Keduanya bakal dikenakan pasal 204 KUHP. Keduanya telah melakukan tindak Pidana barang siapa menjual, menawarkan, menerimakan atau membagi-bagikan barang, sedang diketahuinya bahwa barang itu berbahaya bagi jiwa atau kesehatan orang dan sifat yang berbahaya itu didiamkannya. Keduanya terancam hukuman 15 tahun penjara.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik