SuaraJogja.id - Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pengadaan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Saat ini sebenarnya progres pengadaan lahan sudah mencapai 70 persen namun belum dilakukan pelelangan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan hal itu disebabkan oleh mekanisme baru terkait harga perkiraan sendiri (HPS). Dalam aturan terbaru itu Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) harus memperoleh persetujuan penentuan HPS dari Kementerian PUPR terlebih dulu.
"(Tol) Jogja-Solo ini sebetulnya seksi 2 tanahnya sudah 70 persen lebih tapi belum dilelang, karena kami punya mekanisme baru supaya HPS-nya kita cek dulu. Supaya setelah nanti di-approve oleh PU, HPS baru boleh dilelang," ungkap Basuki ditemui di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (25/10/2023).
Sebagai informasi HPS ini merupakan perkiraan biaya atas pekerjaan barang atau jasa. HPS ditetapkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) yang telah memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan pajak pertambahan nilai dari sebuah proyek.
Mekanisme baru ini dibuat sebagai langkah antisipasi mencegah sejumlah oknum yang berusaha memperoleh keuntungan pribadi. Termasuk mencegah potensi korupsi yang dapat muncul dari proyek pembangunan jalan tol.
Lebih lengkap aturan itu tertuang dalam Permen PUPR RI No.8/2023 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR. Disampaikan Basuki, saat ini HPS dalam tol Jogja-Solo ini tengah memasuki tahap value engineering.
"Sebentar lagi, ini lagi di-value engineering namanya," terangnya.
Sementara itu untuk proyek tol Jogja-Solo Seksi 1, kata Basuki, ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Saat ini proyek tersebut terus berprogres dengan baik.
"Itu nanti 2024 jadi itu (Jogja-Solo Seksi 1). Itu sudah progres bagus," ucapnya.
Berita Terkait
-
Tahap Pertama Selesai, PSSI Siap Luncurkan Tahap Kedua Pembangunan Training Center di IKN
-
Pembangunan IKN Dipastikan Jalan Terus! Prabowo Langsung Minta Bos OIKN Tambah Anggaran Rp8,1 T
-
Kantor Sudah Selesai, Basuki dan Seluruh Pegawai Otorita IKN Akan Pindah ke IKN Mulai Maret 2025
-
Soal Pemangkasan Anggaran Otorita IKN, Pak Bas Surati Menkeu Sri Mulyani
-
Bahas IKN, Prabowo Panggil Basuki hingga AHY ke Istana
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali